Pasca Instruktur Militer Rusia Datang, Mali Tolak Partisipasi Militer Jerman: Berlakukan Zona Larangan Terbang

- 13 Agustus 2022, 19:15 WIB
Sorak-sorai warga Mali ketika personel militer Mali memasuki jalanan Bamako, Mali
Sorak-sorai warga Mali ketika personel militer Mali memasuki jalanan Bamako, Mali /EPA-EFE /Moussa Kalapo


 

MEDIA PAKUAN  -  Kedatangan instruktur militer Rusia ke Mali membuat militer Jerman menghentikan operasi militernya di Mali. 
 
Pemerintah Mali menolak memberikan izin diplomatik kepada Jerman untuk memperkuat kontingen perdamaian Minusma di wilayah tersebut.

Mali mulai memberlakukan  larangan terbang pada Jumat  12 Agustus 2022,  Jerman bahkan dilarang memasuki wilayah udara negara Afrika ini.
 
 
Sehingg Berlin tidak bisa melakukan langkah 1000 pasukannya  di wilayah tersebut.

Mali tidak memiliki sarana pertahanan udara, jika negara-negara yang berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian tidak mengindahkan larangan itu.
 
Maka  militer Mali bisa menembak jatuh pesawat asing manapun yang melanggar wilayah udara negara itu.
 

Otoritas Jerman mengecam keputusan Mali yang menolak untuk mengizinkan penerbangan yang dijadwalkan pada Jumat untuk kepentingan rotasi personel.
 
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan pihak berwenang Mali telah menolak hak Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Mali untuk penerbangan.
 
"Perubahan personel yang direncanakan tidak mungkin dilakukan. Ini mempengaruhi komitmen kami karena keselamatan prajurit kami memiliki prioritas tertinggi," katanya.
 
 
Dia mengatakan tindakan Menteri Pertahanan Mali Sadio Kamara tidak sesuai dengan kata-katanya.
 
" Kami harus mengambil tindakan dan menangguhkan operasi pasukan pengintai kami dan penerbangan helikopter pengangkut jenis CH-53 hingga pemberitahuan lebih lanjut , ”katanya.

Penarikan mundur militer Jerman yang terus berada di Mali kemungkinan akan diikuti oleh negara lainnya.
 
 
Para ahli mencatat bahwa instruktur militer Rusia di Mali telah cukup melatih militer Mali.
Sehingga menghindari perlunya melibatkan kontingen militer asing dalam pertempuran  dengan jihadis dan kelompok pemberontak.
 
Setelah kudeta tahun 2020 di Mali, negara-negara Afrika Barat menutup perbatasan.
 
Sehingga hubungan diplomatik dan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Prancis. ***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://avia.pro/news/germaniya-ostanavlivaet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x