Tidak adanya bantuan kemanusiaan membuat daerah pedesaan dilanda kekeringan terburuk dalam beberapa dekade.
Baca Juga: Layani Gadis Arab Saudi Kemanapun Ia Pergi, Beginilah Nasib TKI yang Harus Bersama Madam Setiap Hari
Direktur eksekutif rumah sakit Hussein Kulmiye mengatakan seorang donatur yang siap untuk memberikan setengah juta dolar kepada kelompok bantuan Somalia.
Tapi bantuan dibatalkan setelah Rusia menginvasi Ukraina, dan mengatakan bahwa mereka mengalihkan uang itu untuk membantu Ukraina.
Baca Juga: Daging Sapi Kurban Empuk! Ini Resep Bumbu Asem: Makanan Khas Lebaran Dikonsumsi Sekeluarga
500 kamp di kota Baidoa saat ini telah menjadi penampungan orang Somalia yang mengungsi karena kekeringan.
500 kamp di kota Baidoa saat ini telah menjadi penampungan orang Somalia yang mengungsi karena kekeringan.
Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia Jan Egeland mengatakan bahwa dia marah dan malu jika membandingkan Ukraina yang didanai sepenuhnya dalam waktu 48 jam. Sementara di Somalia ribuan orang telah meninggal.
Baca Juga: Kurang Pikir Panjang dan Tidak Sabaran, TKI Ini Ungkap Tingkah Orang Arab Saudi Sebenarnya
Menurutnya perang di Ukraina tiba-tiba menarik jutaan dolar dari krisis lainnya. Sebagian besar donor Barat telah mengirim lebih dari $1,7 miliar untuk menanggapi perang di Eropa.
Dimana Somalia, Yaman, Suriah, Irak, Sudan Selatan, Kongo, dan wilayah Palestina juga terkena dampak Ukraina.
Organisasi lokal Peace and Development Action yang didukung oleh Program Pangan Dunia PBB, mengatakan bahwa stok bantuan telah menyusut karena Dunia telah berpaling dari Somalia untuk fokus pada Ukraina.
Baca Juga: Sudah Bebas Berpakaian di Tempat Umum, Beginilah Kehidupan Wanita Arab Saudi Zaman Milenial
Sebelumnya Somalia mendapatkan pasokan 90 % gandumnya dari Rusia dan Ukraina. Gedung Putih dalam pernyataan 28 Juni tentang ketahanan pangan global.
Mengakui bahwa dunia akan terus dipengaruhi oleh tindakan Rusia, dimana kebutuhan paling mendesak ada di Afrika.
Wakil direktur Save Somali Women and Children, Ahmed Nasir di lapangan menyampaikan jika orang-orang di kantor pengambilan keputusan bisa melihat apa yang kita lihat sekarang.
"Mereka akan segera mengeluarkan dana. Banyak tempat yang tidak memiliki air setetes pun" ungkapnya.***