invansi Rusia ke Ukraina, Ancaman Kelaparan di Afrika, PM Italia: Perang Dunia untuk Roti Sedang Berlangsung

- 6 Juni 2022, 16:59 WIB
Rentetan rudal Rusia menghantam Kyiv pada Minggu pagi, serangan besar pertama yang menghantam ibu kota Ukraina, di Kyiv, Ukraina 5 Juni 2022.
Rentetan rudal Rusia menghantam Kyiv pada Minggu pagi, serangan besar pertama yang menghantam ibu kota Ukraina, di Kyiv, Ukraina 5 Juni 2022. /Dailymail/REUTERS
 

MEDIA PAKUAN  - Tertahannya pasokan gandum karena krisis Rusia dan Ukraina semakin menimbulkan ancaman mengkhawatirkan.
 
Menteri Luar Negeri Italia Luigi di Maio  saat konferensi persnya pada hari Sabtu kemarin  menyatakan jika konflik militer di Ukraina tidak segera berakhir, kelaparan  jadi ancaman utama
 
Terutama dapat memicu ketidakstabilan politik di Afrika. Sehingga akan merembet ke penjuru dunia.
 
 

Di Maio mengingatkan bahwa “ Perang Dunia untuk Roti sudah berlangsung dan kita harus menghentikannya ,” katanya.

Dia mengatakan  tidak boleh lupa bahwa ada 30 juta ton biji-bijian yang diblokir di pelabuhan Ukraina oleh kapal perang Rusia.
 
"Apa yang kami lakukan adalah bekerja untuk memastikan bahwa Rusia membuka blokir ekspor biji-bijian di pelabuhan Ukraina, karena pada saat ini kami berisiko pecahnya perang baru di Afrika," katanya.
 
Baca Juga: Peluk Achmad Fahmi kepada Ridwan Kamil atas Kepergian Eril

PM Italia Mario Draghi sebelumnya telah meminta Putin untuk mengizinkan ekspor biji-bijian dari Rusia dan bagian-bagian Ukraina di bawah kendali Rusia.
 
Pada hari Jumat, yang terakhir mengatakan kepada TV Rusia bahwa pengiriman dapat dilakukan melalui Belarus.

Putin  menyampaikan jika ingin menyelesaikan masalah ekspor gandum Ukraina, cara termudah adalah melalui Belarusa. "Tidak akan ada yang menghentikannya," jelas Putin. 
 
 
Namun Putin memperingatkan tetapi untuk  itu, Anda harus mencabut sanksi dari Belarusia.

Putin membantah bahwa gandum Ukraina diblokir oleh kapal perang Rusia. Putin bersikeras bahwa Kiev telah memasang ranjau air.
 
Kondisi ini, kata Putin menciptakan bahaya serius bagi kapal yang ingin mengakses pelabuhan Ukraina.

Italia akan membantu membersihkan ranjau-ranjau, membuat koridor laut untuk mengangkut gandum.

 
Sementara itu Ukraina telah melakukan pengiriman biji-bijian melalui pelabuhan Constanta di Rumania dan melalui darat ke Eropa.
 
Namun banyak pihak yang menyebutkan bahwa rute itu tidak memungkinkan, selain karena jauh dan dalam pengirimannya sangat sedikit. 
 
Eropa mampu membayar lebih untuk hasil panen, jumlah yang lebih kecil kemungkinan akan sampai ke Afrika utara.
 
 
 
Para pemimpin dari benua tersebut telah memohon kepada Eropa untuk mencabut sanksi terhadap Rusia yang mempersulit mereka untuk membeli makanan melalui SWIFT. sistem.

Ukraina adalah  penghasil 15% jagung dan setengah dari minyak bunga matahari di pasar ekspor dunia.
 
Negara itu menguasai hampir 10% dari ekspor gandum global, menjadikannya mata rantai utama dalam rantai makanan. ****
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.rt.com/news/556657-italy-famine


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x