Komandan Divisi Polisi Pariwisata, Letnan jenderal Surachet Hakpan mengatakan mereka ditinggalkan oleh pedagang dalam perjalanan ke Malaysia.
Baca Juga: Fantasti! Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp.750 Ribu, Begini Penjelasan Dirut TWC Edy Setijono
Polisi menemukan lima anak orang anak diantara kelompok tersebut, dalam kondisi kelaparan dan kemungkinan tidak makan selama tiga hingga lima hari," kata pernyataan polisi.
Ribuan minoritas Muslim Rohingya yang sebagian besar dianiaya di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.
Mereka mempertaruhkan hidup mereka dalam perjalanan mahal selama berbulan-bulan untuk mencapai Malaysia melalui laut Thailand.
Polisi mengatakan mereka akan didakwa jika masuk secara ilegal dan akan di deportasi ke Myanmar .
“Kami memberikan bantuan kemanusiaan dan akan menyelidiki apakah mereka adalah korban perdagangan manusia atau jika mereka masuk secara ilegal,” kata Surachet.
Anggota kelompok mengatakan bahwa kapal mereka termasuk di antara tiga kapal yang membawa 178 orang yang telah meninggalkan Myanmar dan Bangladesh, setelah membayar agen sekitar 5.000 ringgit ($ 1.300) untuk perjalanan tersebut.
Awak kapal kemudian meninggalkan mereka di pulau Koh Dong dan memberitahu mereka bahwa mereka telah sampai Malaysia.
Menurut pernyataan polisi Thailand dua kapal yang membawa 119 orang dihentikan dan ditangkap oleh pihak berwenang Malaysia.
Bulan lalu 14 orang mayat, termasuk anak-anak, ditemukan terdampar di pantai setelah mereka berusaha melarikan diri dari Myanmar.***