Ukraina Dituduh Rekayasa Foto dan Video Korban di Kota Bucha: Rusia Balikan Fakta Pembunuhan Warga Sipil

- 4 April 2022, 20:16 WIB
Mayat seseorang tergeletak di jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, pada 3 April 2022.
Mayat seseorang tergeletak di jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, pada 3 April 2022. /Reuters/
 
MEDIA PAKUAN - Ukraina dengan media barat kembali menuduh kejahatan dan pembunuhan masal oleh pasukan Rusia di kota kota di Bucha.

Kementerian Pertahanan Rusia mengomentari tuduhan tersebut. Mereka menganggap semua foto dan materi video itu diterbitkan oleh rezim Kiev.
 
 
"Sebagai  kesaksian semacam kejahatan dari personel militer Rusia adalah provokasi lain," kata departemen itu.
 
 
 

Rusia menegaskan bahwa selama ini wilayah tersebut berada di bawah kendali Rusia, tidak ada satupun penduduk yang menderita akibat tindakan kekerasan.
 
Disaat yang sama kementerian menyatakan bahwa semua unit pasukan Rusia telah meninggalkan kota pada 30 Maret 2022,  sehari setelah negosiasi antara Moskow dan Kiev di Istanbul. 
 
Baca Juga: Hal-hal yang Dapat Membatalkan Puasa yang Disetujui oleh 4 Madzhab

Rusia juga membeberkan fakta “ Pada 31 Maret, Walikota Bucha, Anatoly Fedoruk, dalam pesan videonya, mengkonfirmasi bahwa tidak ada tentara Rusia di kota itu, dan tidak menyebut adanya penduduk setempat yang ditembak di jalan dengan tangan terikat," kata Kementrian Pertahanan.
 
 
Kementerian menegaskan "Tidak mengherankan bahwa yang disebut bukti kejahatan di Bucha hanya muncul pada hari keempat, ketika petugas SBU dan perwakilan televisi Ukraina tiba di kota itu," katanya
 
Baca Juga: Inilah Resep dan Cara Membuat Dalgona Milo, Sajian Buka Puasa yang Nikmat

Sementara itu para pengungsi juga menanggapi kekejaman kaum nasionalis di Mariupol dan menunjukkan bahwa tubuh orang yang ada di gambar itu diterbitkan oleh rezim Kiev.
 
“Semua ini secara tak terbantahkan menegaskan bahwa foto-foto dan rekaman video dari Bucha adalah produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat, seperti halnya di Mariupol dengan rumah sakit bersalin, serta di kota-kota lain,” kata Kementerian Pertahanan.
 

"Pada saat yang sama, Rusia telah mengirimkan 452 ton bantuan kemanusiaan ke wilayah Kiev, militer sama sekali tidak mencegah warga sipil bergerak di sekitar kota," katanya. ***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ria.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x