Lithuania, Negara Uni Eropa Pertama yang Stop Impor Gas Alam Rusia

- 4 April 2022, 10:41 WIB
Ilustrasi gas alam
Ilustrasi gas alam /Ukrinform/
MEDIA PAKUAN - Lithuania telah mengumumkan bahwa negara itu sepenuhnya telah berhenti untuk melakukan impor gas alam dari Rusia.
 
Pengumuman tersebut dilakukan oleh Kementerian Energi Lithuania melalui operator sistem transmisi gas negara itu, Amber Grid. 
 
Dengan demikian, Lithuania menjadi negara pertama di Uni Eropa yang menolak bahan bakar Rusia.
 
Baca Juga: Ukraina Sebarkan Foto dan Video Rusia Bantai Warga Bucha, Moskow Sebut Itu Provokasi

Data operator menunjukkan bahwa pada 2 April 2022,  impor bahan baku Rusia di sistem gas Lithuania-Belarusia berada pada titik nol.
 
Menteri Energi Dainius Kreivys mengatakan bahwa ini adalah titik balik dalam sejarah kemandirian energi Lituania: "Kami adalah negara UE pertama di antara negara-negara pemasok Gazprom yang memastikan kemerdekaan dari pasokan gas Rusia, dan ini adalah hasil dari konsistensi jangka panjang kebijakan energi dan keputusan infrastruktur yang tepat waktu."
 
Ia menambahkan, "Persyaratan Rusia untuk membayar gas dalam rubel menjadi tidak berarti, karena Lituania tidak lagi memesan gas Rusia. Ini sebagai tanggapan terhadap perusahaan gas Rusia Gazprom yang mengabarkan bahwa mereka tidak lagi bermaksud mengimpor gas dari Rusia melalui koneksi Lithuania-Belarusia'."
 

Sementara itu permintaan untuk semua gas Lithuania kini akan dipenuhi oleh terminal gas alam cair (NGNG) Klaipeda. 
 
Dalam catatan menyebut bahwa pengiriman akan dilakukan dalam tiga kargo besar gas cair yang akan dikirim ke sana setiap bulan.

Kementerian Energi menambahkan bahwa dalam waktu dekat, pelanggan sudah mengajukan permohonan transportasi gas hanya dari terminal. Jika perlu, gas juga dapat dikirim ke Lithuania melalui koneksi gas dengan Latvia, dan mulai 1 Mei melalui koneksi gas dengan Polandia,

Sebelumnya pada 23 Maret 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keputusan untuk mengubah pembayaran untuk gas yang dipasok oleh Rusia ke negara-negara yang tidak bersahabat menjadi rubel. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Ambergrid.lt


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x