Ribuan Warga Ukraina Turun di Jalanan Ibukota Kyiv, Menentang Invasi Rusia

- 14 Februari 2022, 14:52 WIB
Warga Ukraina melakukan aksi unjukrasa di pusat Kyiv, Ukraina, Sabtu, 12 Februari 2022. Mereka protes terhadap potensi eskalasi ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Warga Ukraina melakukan aksi unjukrasa di pusat Kyiv, Ukraina, Sabtu, 12 Februari 2022. Mereka protes terhadap potensi eskalasi ketegangan antara Rusia dan Ukraina. /Efrem Lukatsky/AP

MEDIA PAKUAN - Ribuan rakyat Ukraina turun di jalanan Ibukota Kyiv, membawa bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Ukraina.

Di bawah cuaca yang sangat dingin, ribuan rakyat bersatu menunjukkan solidaritas nasional dalam menghadapi invasi Rusia yang ditakutkan, sabtu 13 Februari 2022.

Mereka berjalan dengan spanduk bertuliskan perang bukanlah jawaban, namun disisi lain terbentang spanduk yang menyerukan perlawanan terhadap Rusia.

Baca Juga: 50 Juta won Kim Seon Ho, Donasikan Uangnya Untuk Yayasan Leukemia Anak Korea

Seorang pelajar perempuan Maria Shcherbenko, mengatakan tidak ada gunanya untuk panik. kita harus bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan,” katanya.

Dia mengungkapkan sentimen serupa yang disuarakan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari sebelumnya, melansir Kyivpost, 13 februari 2022.

Ukraina yang kini menghadapi ancaman besar invasi Rusia. Terpecah oleh konflik delapan tahun lalu, dalam perang yang telah merenggut lebih dari 14.000 orang, di wilayah timur yang dikuasai separatis yang didukung Moskow.

Seperti yang sudah diketahui, Moskow telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentaranya di perbatasan barat.

Baca Juga: Duh! Penambahan Warga di Kota Sukabumi Terpapar Covid-19 Makin Sulit Dikendalikan

Menggelar latihan perang di Belarusia, di wilayah utara dan di wilayah selatan, mengadakan latihan angkatan laut di Laut Hitam.

Washington juga telah memperingatkan bahwa Rusia bisa menyerang kapan saja.

Negara-negara Barat telah menarik diplomatnya keluar dari Kyiv dan juga memerintahkan warganya untuk segera keluar dari Ukraina .

Meskipun pemerintahnya menyerukan warganya untuk tenang, namun diam-diam mereka telah menyiapkan rencana untuk mengevakuasi tiga juta penduduk dari ibukota Kyiv.

Baca Juga: Pemain Muda Leicester City Youri Tielemans, Jadi Rebutan 5 Tim Besar Premier League?

“Kami di sini untuk menunjukkan bahwa kami tidak takut,” kata Nazar Novoselsky,bersama dua anaknya yang masih kecil saat pawai melintasi jalanan Kyiv .

Di antara mereka terlihat banyak juga yang menunjukkan dukungan mereka untuk aliansi pertahanan barat, NATO.

Vladimir Putin menginginkan jaminan keamanan yang mengikat bahwa NATO tidak memasukan Ukraina dalam aliansi, juga menuntut NATO menarik diri dari negara-negara Eropa timur yang berada di wilayah Soviet selama Perang Dingin.

Washington telah menolak tuntutan Kremlin, karena dalam konstitusi baru Ukraina telah tertulis bahwa negara ini siap bergabung dengan NATO. ***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah