Digulingkan Oposisi, Perdana Menteri Israel Ngamuk Tuduh Pemilu Curang

- 7 Juni 2021, 08:20 WIB
Naftali Bennett, Calon Perdana Menteri Israel Pengganti Benjamin Netanyahu
Naftali Bennett, Calon Perdana Menteri Israel Pengganti Benjamin Netanyahu /Twitter/@AJEnglish/

MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut koalisi baru yang akan menggulingkan dirinya adalah hasil dari kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah demokrasi.

Benyamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan berupa tuduhan tersebut ketika pimpinan keamanan dalam negeri Israel menggalakan seruan kepada publik terkait potensi kekerasan politik.

Tuduhan besar yang dilontarkan Benyamin Netanyahu sekaligus membongkar janji kampanye yang dilanggar oleh orang yang akan menggantikannya sebagai perdana menteri, yakni Naftali Bennett.

Baca Juga: Dinilai Gaji Terlalu Rendah, Georginio Wijnaldum Tolak Mentah-mentah Barcelona

Dilansir dari Al Arabiya English News, Bennett telah berjanji untuk tidak bermitra dengan partai-partai sayap kiri, tengah, dan Arab.

Akan tetapi Bennett bersama pemimpin oposisi Yair Lapid baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah membentuk koalisi pemerintahan dengan faksi-faksi dari seluruh spektrum politik.

Disertai dengan kesepakatan rotasi, Bennett akan menjabat pertama sebagai perdana menteri, yang mana dalam kesepakatan itu berikutnya akan diganti oleh Lapid.

Benyamin Netanyahu mengatakan, tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara di parlemen sebagai waktu dalam menyetujui pemerintah baru.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Senin 7 Juni 2021: ANTV, SCTV, INDOSIAR, dan TVRI

Menurutnya yang mengikuti pemilihan pada tanggal 23 Maret 2021 tidak meyakinkan dan tidak sah, namun malah akan dilantik pada tanggal 14 Juni mendatang.

"Kami menyaksikan kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara ini, menurut pendapat saya dalam sejarah demokrasi mana pun," kata Netanyahu.

"Itulah sebabnya orang-orang berhak merasa tertipu dan mereka merespons, mereka tidak boleh diam," tambahnya yang merujuk pada janji kampanye Bennett untuk tidak bekerja sama dengan Lapid dan partai Arab.

Netanyahu merupakan pemimpin terlama Israel yang telah menjabat sejak 2009, selama masa jabatannya telah diselimuti oleh pengadilan korupsi yang sedang berlangsung meskipun ia membantahnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: english alarabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah