MEDIA PAKUAN - Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid telah melayangkan pemberitahuan kepada presiden negaranya bahwa ia telah membentuk koalisi untuk menggulingkan Perdana Menteri.
Pembentukan koalisi yang dilakukan Yair Lapid diklaim sebagai sebuah langkah awal yang akan mengakhiri kekuasaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah 12 tahun berkuasa.
Dalan kurun waktu masa jabatan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, Israel tak pernah berhenti konflik dengan sejumlah negara tetangganya terutama Palestina.
Baca Juga: Ditinggal Kekasih! Tip Cara Ampuh Membuat Mantan Menyesal, Salah Satunya Terlihat Bahagia
Warga sipil Palestina yang tak berdosa termasuk anak-anak dan perempuan secara terus menerus mendapat perlakuan pengusiran dan penindasan dari tentara Israel.
Konflik yang terjadi antara negara Yahudi Israel dengan sejumlah negara timur tengah lainnya dipicu oleh perebutan kependudukan wilayah kekuasaan.
Yair Lapid yang merupakan pemimpin partai Yesh Atid ditugaskan oleh Presiden Reuven Rivlin mengambil kekuasaan Netanyahu yang gagal membentuk koalisinya sendiri setelah pemilihan keempat Israel.
Yair Lapid mengatakan dirinya telah memberi tahu Rivlin tentang kesepakatan itu, kemudian ia memberitahu publik melalui cuitnya akun twitternya.
Baca Juga: Ternyata TKW yang Beruntung Bekerja di Masjidil Haram Segini Gajinya