Paksa Penduduk untuk Melarikan Diri, Militer Myanmar Turunkan Kekuatan Artileri dan Helikopter

- 1 Juni 2021, 12:21 WIB
Ilustrasi militer Myanmar. Australia mendesak Myanmar segera membebaskan warga negaranya yang ikut ditahan oleh militer.
Ilustrasi militer Myanmar. Australia mendesak Myanmar segera membebaskan warga negaranya yang ikut ditahan oleh militer. /Instagram.com/@myanmar.tatmadaw

Selain itu, pasukan milisi aktif di seluruh negara bagian Kayah, Pertahanan Rakyat Karenni, mengatakan pada halaman Facebook-nya, mereka terlibat dalam bentrokan dengan militer, yang telah mengerahkan dua helikopter tempur untuk melakukan serangan udara pada Senin malam.

Sementara itu, pihak media tidak dapat menghubungi pasukan pertahanan, dan juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Baca Juga: Akibat Konflik Israel dan Palestina, Simon Cowell Batalkan Kontrak Juri dalam Acara ‘X Factor Israel’

PBB mengatakan, ertempuran di negara bagian Kayah telah membuat sekitar 37.000 orang mengungsi di tenggara Myanmar dalam beberapa pekan terakhir. Banyak yang melarikan diri ke hutan dan membutuhkan makanan dan obat-obatan.

Akibat bentrok dengan pasukan keaman besar-besaran dengan negara itu, pasukan sipil telah melakukan pelatihan militer dengan peralatan seadanya di beberapa kota dan wilayah myanmar untuk menantang militer, untuk mendukung Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang menurut junta adalah pengkhianatan.

Militer Myanmar telah menetapkan NUG dan Angkatan Pertahanan Rakyat sebagai kelompok teroris.

Meneurut angka yang dikutip PBB, jumlah kematian mencapai warga sipil mencapai 800 orang.

Baca Juga: Beberkan Hasil Penyekatan Arus Balik Lebaran, 1 Juta Pengendara Diperiksa: Seribu Orang Positif Covid-19

Sementara itu, Kepala Junta Min Aung Hlaing mengatakan, jumlah korban mendekati 300 orang, dan mengatakan tidak mungkin akan ada perang saudara di Myanmar.

Selain itu, pasukan pertahanan kota Demoso mengatakan di halaman Facebook-nya pada senin malam bahwa, semua pasukan telah tewas dan satu korban jatuh. media tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah