MEDIA PAKUAN - Militer Myanmar usir paksa warga sipil di bagian timur negara itu menggunakan artileri dan helikopter kata pemberenontak dan orang yang mengetahui.
Militer Myanmar memaksa penduduk agar melarikan diri dan bergabung dengan ribuan warga sipil lainnya yang mengungsi akibat pertempuran baru-baru ini di wilayah tersebut.
Militer Myanmar menembakan artileri dari dalam ibu kota negara bagian Loikaw ke Demoso, kata penduduk negara bagian Kayah yang berbatasan dengan Thailand.
Baca Juga: Viral Video Dielus-elus Pundak Sama Andre Taulany ,Ayu Ting Ting: 'Pa Haji sudah Biasa Ngemong Gue'
Militer Myanmar berusaha mentertibkan kericuhan akibat kudeta pada 1 Februari terhadap pemimimpin terpilih Aung San Suu. Hampir setiap hari sejak itu kericuhan terjadi di mana-mana di bagian negara itu.
Selain itu, pertempuran antara militer Myanmar dan tentara etnis minoritas juga kembali memanas sejak kudeta itu.
Sementara itu, milisi yang bersekutu dengan pemerintah bayangan telah meningkatkan serangan terhadap tentara, yang menanggapi dengan senjata berat dan serangan udara, memaksa ribuan orang melarikan diri.
"Meriam mereka juga terlihat oleh kami. Saya bisa melihat tembakan artileri mereka di langit. Hampir 50 kali. Suara artileri memekakkan telinga kami," kata seorang penduduk Loikaw kepada media, yang meminta tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.