Jalani Sidang Perdana di Pengadilan, Aung San Suu Kyi Doakan Rakyat Myanmar

- 24 Mei 2021, 15:23 WIB
Aung San Suu Kyi/ISTIMEWA
Aung San Suu Kyi/ISTIMEWA /Istagram Aung San Kyi/



MEDIA PAKUAN-Pemimpin Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyi menghadiri sidang secara langsung untuk pertama kalinya  Senin, 23 Mei 2021. Suu Kyi mendoakan orang-orang semoga sehat selalu.

Seorang pengacara peraih hadiah nobel, Thae Maung Maung menginformasikan, Suu Kyi dalam keadaan sehat dan sebelum sidang mengadakan pertemuan bersama tim kuasa hukumnya selam 30 menit.

Suu Kyi yang berumur 75 tahun itu didakwa karena memiliki radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara.
Baca Juga: Terus Dilontarkan Sanksi oleh AS, Pemberontak Houthi Berjanji akan Serang Sekutu Arab Saudi
Sementara itu, Suu Kyi "mendoakan orang-orang yang sehat" pada saat pertemuannya dengan pengacaranya.

Selain itu, dia juga menyebutkan  secara jelas partai Demokrasi miliknya, Liga Nasional untuk dapat segera dibubarkan.

"Dia mengatakan partai itu didirikan untuk rakyat sehingga partai itu akan ada selama rakyat ada," kata Thae Maung Maung kepada media.

Mengutip seorang komisaris, media melaporkan pada hari Jumat, Komisi pemilihan Myanmar yang ditunjuk oleh junta akan membubarkan partai politik Suu Kyi karena dugaan penipuan suara dalam pemilu November.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi. Sementara itu, tuduhannya telah dibantah oleh mantan komisi pemilihan.

Pemimpin junta Min Aung Hlaing dalam wawancara pertamanya dengan media asing sejak kudeta, mengatakan Suu Kyi dalam keadaan sehat karena dia mempermasalahkan jumlah orang yang terbunuh oleh pasukan keamanan dalam protes sejak kudeta.
Baca Juga: Kampaye Tak Mampu Atasi, Kasus Covid 19 Kamp-kamp Rohingya di Bangladesh, Meningkat dalam Satu Hari
Myanmar dalam kekacauan sejak kudeta yang dilakukan oleh militer kepada Suu Kyi sejak 1 Februari. Hampir setiap hari unjuk rasa dilakukan di kota-kota negara itu.

Sementara itu, kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, setidaknya 800 warga sipil telah tewas oleh pasukan keamanan myanmar sejak kudeta itu.

Selain itu, dalam wawancara 20 Mei Min Aung Hlaing mengatakan jumlah korban sebenarnya sekitar 300 dan 47 polisi juga telah tewas.***


Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x