Awas! Varian Baru Covid-19 di India diduga Sudah Menyebar, WHO: Kasus Ditemukan di 17 Negara

- 28 April 2021, 12:44 WIB
ilustrasi/ varian baru covid-19 India di temukan di 17 Negara
ilustrasi/ varian baru covid-19 India di temukan di 17 Negara /Reuters



MEDIA PAKUAN - Kasus covid-19 yang melanda India mengalami lonjakan cukup tinggi dengan varian baru yang diduga telah menyebar di 17 negara.

Dikutip Media Pakuan dari CNA, badan kesehatan PBB atau WHO mengatakan varian baru covid-19 di India yaitu B1617 telah di unggah ke database akses terbuka GISAID oleh 17 negara diantaranya oleh Inggris, AS dan Singapura.

"Sebagian besar urutan diunggah dari India, Inggris Raya, AS, dan Singapura," kata WHO dalam pembaruan epidemiologis mingguan tentang pandemi tersebut.

WHO baru-baru ini mencantumkan B1617 - yang menghitung beberapa sub-garis keturunan dengan mutasi dan karakteristik yang sedikit berbeda - sebagai "varian minat".

Baca Juga: Mantap! Joe Biden: Orang Amerika Serikat Bisa Aman Keluar Tanpa Masker Jika Sudah di Vaksin Penuh

Baca Juga: TNI AU Segera Buka Pendaftaran Seleksi Tamtama Gelombang III, Cek rekrutmen-tni.mil.id ini Persyaratannya

Varian baru  B1617 covid-19 di India ini lebih berbahaya karena lebih mudah menular, mematikan dan juga tidak manjur atas vaksin yang diberikan.

Kasus baru yang terjadi di India mengalami lonjakan tinggi, tercatat pada Selasa tembus 350 ribu kasus baru dan mengalami lonjakan kasus global menjadi 147,7 juta.

Virus yang telah menyebar di berbagai negara itu kini sudah menewaskan lebih dari 3,1 Juta orang di seluruh dunia.

WHO mengakui bahwa pemodelan pendahuluan berdasarkan urutan yang dikirimkan ke GISAID menunjukkan "bahwa B1617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada varian lain yang beredar di India, menunjukkan potensi peningkatan penularan".

Baca Juga: Jangan Heran Jika NIK KTP tidak Terdaftar Menjadi Penerima BLT UMKM di eform.bri.co.id, Segera Ketahui ini

Baca Juga: Ingin Tahu 8 Smartphone Realme Dengan Kualitas Kamera Terbaik, Cek Inilah Spesifikasinya

Ditekankan bahwa varian lain yang beredar pada saat yang sama juga menunjukkan peningkatan transmisi, dan kombinasi tersebut "mungkin memainkan peran dalam kebangkitan saat ini di negara ini".

“Memang, penelitian telah menyoroti bahwa penyebaran gelombang kedua jauh lebih cepat daripada yang pertama,” kata WHO.***



 
 

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x