Pengunjuk Rasa Anti Kudeta di Myanmar Desak Junta Militer Bebaskan Semua Tahanan

- 21 April 2021, 16:05 WIB
ilustrasi/ kemarahan terjadi di Myanmar
ilustrasi/ kemarahan terjadi di Myanmar /Reuters/

MEDIA PAKUAN-Aktivis anti kudeta pro demokrasi Myanmar kembali melakukan unjuk rasa Rabu, 21 April 2021.

Mereka menuntut pembebasan pengunjuk rasa yang ditahan sejak kudeta 1 Februari 2021.

Hampir setiap hari protes dilakukan di Myanmar sejak kudeta yang dilakukan junta militer kepada pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Myanmar Semakin Krisis, Unjuk Rasa Setiap Hari Junta Militer Semakin Brutal
Para pengunjuk rasa Myanmar terus perjuangkan demokrasi meskipun ada tindakan keras dari militer terhadap para pengunjuk rasa.

"Silakan angkat suara Anda dan minta pembebasan semua orang yang ditahan secara tidak adil di bawah pemerintahan junta," kata pemimpin protes Ei Thinzar Maung di Facebook.

Sementara itu, sejumlah orang membagikan foto di media sosial yang mengenakan kemeja biru dan mengangkat tangan dengan nama orang yang ditangkap tertulis di atasnya.

Pemakaian kaos biru tersebut merupakan penghormatan kepada aktivis prodemokrasi Win Tin yang dipenjara oleh militer selama 19 tahun dan meninggal pada tanggal 21 April 2014.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) yaitu sebuah kelompok aktivis Myanmar yang mencatat korban, mengatakan, sekitar 738 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan 3.300 orang saat ini ditahan, termasuk 20 orang yang telah dijatuhi hukuman mati.

Sebelumnya, junta pada hari sabtu lalu, membebaskan lebih dari 23 ribu tahanan di seluruh negeri, tetapi relatif sedikit yang terkait dengan protes tersebut.
Baca Juga: Sempat Tertunda Lantaran Masalah Ini, J&J Kirim Vaksin Corona ke Eropa
Sementara itu, menurut penyiar televisi yang didukung militer, MWD mengatakan, bahwa kementerian dalam negeri telah menyatakan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk oleh penentang junta, itu melanggar hukum, Selasa, 20 April 2021.

Sementara itu, NUG mengatakan, hal tersebut merupakan otoritas yang sah dan telah meminta pengakuan kepada internasional dan undangan ke pertemuan KTT di Jakarta, Indonesia, pada hari Sabtu, 24 April untuk membahas krisis Myanmar yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

NUG didirikan oleh Para politisi pro-demokrasi termasuk anggota parlemen yang digulingkan mengumumkan pada hari Jumat, pembentukan NUG yang secara nominal termasuk Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta, serta para pemimpin protes dan etnis minoritas.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x