Dukung Junta Myanmar Menstabilkan Ekonomi, China: Kami Sudah Menghubungi Semua Pihak

- 10 April 2021, 10:19 WIB
Demonstran anti kudeta memakai topeng menggambarkan wajah pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar, pada 28 Februari 2021.
Demonstran anti kudeta memakai topeng menggambarkan wajah pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar, pada 28 Februari 2021. /Sumber: Reuters/

MEDIA PAKUAN - Kedutaan besar China di Yangon Myanmar mengatakan bahwa mereka telah menghubungi semua pihak di negata itu untuk menengahi permasalahan yang terjadi disana.

"Tujuannya adalah untuk memainkan peran mempromosikan perdamaian dan diskusi, mempromosikan pendinginan situasi dan menjaga stabilitas di Myanmar, menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi, dan terus mendorong proses transformasi demokrasi," katanya, dikutip dari Reuters, 10 April 2021.

Kantor berita lokal Myanmar melaporkan, seorang penasihat dari kedutaan melakukan pembicara melalui telepon dengan anggota Komite yang Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH).

Mereka mengatakan, China tidak seperti negara-negara barat yang menuntut, tetapi mereka berharap stabilitas di negara tetangga membaik.

Baca Juga: Sempat Terbakar Hebat, Kilang Balongan Indramayu Kembali Beroperasi Normal

Baca Juga: Inilah Hasil Evaluasi Program BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta, Simak Penjelasan Lengkapnya Disini

Sementara itu, junta Myanmar menyatakan CRPH sebagai organisasi ilegal dan menuduh utusan internasionalnya melakukan pengkhianatan karena mendorong kampanye pembangkangan sipil.

Myanmar mengalami kekacauan sejak kudeta 1 Februari, dimana para pengunjuk rasa pro demokrasi melakukan pemogokan dan protes hampir setiap hari di banyak bagian negara itu.

Menurut kelompok advokasi yang mencatat korban mengatakan, setidaknya 614 warga sipil telah tewas, termasuk 48 anak-anak, dan setidaknya 2.800 ditahan.

Sementara itu, Posisi China telah mengundang kemarahan banyak pengunjuk rasa pro demokrasi dan menuduhnya mendukung junta.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x