MEDIA PAKUAN - Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Christine Schraner Burgener tiba di Thailand untuk melakukan pembicaraan dengan petinggi junta Myanmar.
Namun para petinggi Myanmar menolak dengan alasan belum siap menerima Schraner Burgener.
"Saya menyesal Tatmadaw menjawab saya kemarin karena mereka tidak siap menerima saya," kata Schraner Burgener di akun Twitter resminya, Sabtu, 10 April 2021.
"Saya siap berdialog. Kekerasan tidak pernah mengarah pada solusi berkelanjutan yang damai." katanya.
"Saya menyesal Tatmadaw menjawab saya kemarin karena mereka tidak siap menerima saya," kata Schraner Burgener di akun Twitter resminya, Sabtu, 10 April 2021.
"Saya siap berdialog. Kekerasan tidak pernah mengarah pada solusi berkelanjutan yang damai." katanya.
Baca Juga: Inggris Berduka Atas Kepergian Pangeran Philip, Harry dan Meghan Markle: Terima Kasih Atas Jasa Anda
Sementara itu, Junta Myanmar mengatakan pada hari Jumat bahwa kampanye protes terhadap pemerintahannya berkurang sejak orang-orang menginginkan perdamaian.
Menurut saksi mata dan berita lokal, penembakan terjadi kembali oleh pihak keamanan Myanmar, tak hanya itu mereka menggunakan granat saat membubarkan para pengunjuk rasa di Kota Bago.
Sementara itu, Junta Myanmar mengatakan pada hari Jumat bahwa kampanye protes terhadap pemerintahannya berkurang sejak orang-orang menginginkan perdamaian.
Menurut saksi mata dan berita lokal, penembakan terjadi kembali oleh pihak keamanan Myanmar, tak hanya itu mereka menggunakan granat saat membubarkan para pengunjuk rasa di Kota Bago.
Sedikitnya 10 orang pengunjuk rasa telah tewas dan tubuh mereka ditumpuk di sudut pagoda, Myanmar.
Disisi lain, kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) mengatakan, setidaknya 614 orang, termasuk 48 anak-anak, telah tewas oleh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari, dan lebih dari 2.800 orang ditahan.
Baca Juga: Bertujuan untuk Pulihkan Ekonomi Indonesia, Kemnaker Segera Salurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta
Sementara itu, juru bicara Junta Brigadir Jenderal Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers bahwa negara Myanmar kembali normal dan kementerian pemerintah serta bank akan segera beroperasi penuh.
"Alasan mengurangi protes adalah karena kerja sama orang-orang yang menginginkan perdamaian, yang kami hargai,” kata Zaw Min Tun.
"Kami meminta orang untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan dan membantu mereka," katanya.***
Sementara itu, juru bicara Junta Brigadir Jenderal Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers bahwa negara Myanmar kembali normal dan kementerian pemerintah serta bank akan segera beroperasi penuh.
"Alasan mengurangi protes adalah karena kerja sama orang-orang yang menginginkan perdamaian, yang kami hargai,” kata Zaw Min Tun.
"Kami meminta orang untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan dan membantu mereka," katanya.***