MEDIA PAKUAN - Para Jendral Militer Myanmar Merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah menewaskan lebih dari 300 orang pengunjuk rasa.
Aksi anti kudeta sejak 1 Februari lalu, memperoleh kecaman dari sejumlah pihak.
Termasuk dilontarkan Kelompok Anti-junta di Myanmar yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan. Melalui juru bicara CRPH,Dr. Sasa kepada forum online sangat memalukan.
Baca Juga: Meski Pandemi Corona Wapres Optimis Ekonomi Masyarakat Masih Meningkat, Ini Alasannya
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Dianggal Belum Bisa Menjadi Prasyarat Mudik, Begini Kata Dinkes Kota Sukabumi
"Para jenderal militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah mereka baru saja membunuh lebih dari 300 warga sipil yang tidak bersalah," katanya.
Sebelumnya Militer Myanmar teleh memperingati oang-orang anti kudeta agar tidak melakukan aksi unjuk rasa, atau mereka akan ditembak.
Mereka mengancam akan menembak di bagian kepala dan punggung seperti yang dilakukan sebelumnya. Pada saat para jenderal negara itu merayakan Hari Angkatan Bersenjata.