Militer Myanmar Ingatkan Penentang Kudeta agar Tidak Berunjuk Rasa

- 27 Maret 2021, 16:20 WIB
Ratusan Pemberontak Kudeta Myanmar Akhirnya Bebas, Begini Perkembangan Aksi Protes Kini
Ratusan Pemberontak Kudeta Myanmar Akhirnya Bebas, Begini Perkembangan Aksi Protes Kini /Reuters/

MEDIA PAKUAN-Pasukan keamanan Myanmar setidaknya telah menembak dan menewaskan 16 orang pada hari Sabtu, 27 Maret 2021.

Sebelumnya militer Myanmar telah meminta orang-orang anti kudeta agar tidak melakukan aksi unjuk rasa, atau mereka akan ditembak di bagian kepala dan punggung.

Imbauan tersebut disampaikan pada saat para jenderal negara itu merayakan hari angkatan bersenjata.
Baca Juga: Hari Angkatan Bersenjata Menjadi Hari Berdarah Bagi Pengunjuk Rasa Myanmar, Juru Bicara CRPH: Memalukan
"Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata juru bicara CRPH, kelompok anti-junta di Myanmar yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, Dr. Sasa, kepada forum online.

"Para jenderal militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah mereka baru saja membunuh lebih dari 300 warga sipil yang tidak bersalah," katanya.

Dia memperkirakan jumlah korban sebanyak itu sejak protes pertama meletus sejak 1 Februari lalu di Myanmar.

Sementara itu, saksi mata mengatakan, pasukan keamanan setidaknya telah menembak dan menewaskan 16 oran pada hari Sabtu, 27 Maret 2021.

Selain itu, tiga orang pemain sepak bola lokal U-21 tertembak dan tewas saat unjuk rasa di distrik Insein,” kata seorang tetangganya kepada media.

Menurut outlet media, empat juga tewas dalam insiden terpisah di wilayah Bago di dekat Yangon dan satu orang tewas di Kota Hopin di timur laut.

Selain itu, media Myanmar Now melaporkan, pasukan keamanan menembakan senjatanya kearah kerumunan pada Sabtu dini hari, setidaknya 4 orang tewas pada kejadian tersebut, dan 10 orang terluka.

Baca Juga: Jenderal Militer Myanmar akan Kembali Memberikan Kekuasaan Jika Sudah Memenuhi Syarat Ini

Jenderal Senior militer Myanamr Min Aung Hlaing menegaskan kembali janji untuk mengadakan pemilihan kembali, saat pada pidatonya ketika memperingati Hari Angkatan Bersenjata. tapi dia tidak menyebutkan kapan tanggal pelaksanaannya.

"Tentara berusaha untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk menjaga demokrasi," kata Aung Hlaing dalam siaran langsung televisi pemerintah.

Selain itu, dia juga mengatakan, bahwa, pihak berwenang juga berusaha untuk melindungi rakyat dan memulihkan perdamaian di seluruh negeri.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x