Junta militer Myanmar memang sudah tidak punya opsi lain untuk menangani demonstran, kecuali dengan kekerasan.
Baca Juga: Berjumlah 16 Juta, Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap ke-7 Tiba di Indonesia
Sementara itu, seorang Wakil Menteri Luar Negeri Myanmar Kyaw Myo Htu memaparkan, hal tersebut memang sangat mengganggu.
Maka dari itu, Dewan HAM PBB meminta agar para jurnalis, pembela HAM, tokoh agama, staf medis dan aktivis bisa dibebaskan dari tahanan.
Ahli PBB yang bernama Thomas Andrews mengungkapkan bahwa Myanmar saat ini sedang dibonekai oleh rezim.
Sehingga terjadilah banyak pelanggaran kemanusiaan diantaranya pembunuhan, penculikan, penganiayaan dan penyiksaan.***