Kasus Pelecehan dan Kekerasan Meningkat Pesat, Ribuan Wanita Australia Banjiri Jalanan

- 15 Maret 2021, 11:35 WIB
Aksi Protes  di Australia.
Aksi Protes di Australia. //ABC News


MEDIA PAKUAN - Ribuan wanita berkumpul di kota-kota besar Australia untuk menyuarakan keadilan terhadap kaum Hawa, Senin, 15 Maret 2021.

Ribuan Wanita Australia berkumpul mengambil bagian dalam aksi untuk menyuarakan kesetaraan dan keadilan gender bagi korban pelecehan seksual.

Dalam aksi unjuk rasa para wanita Australia tersebut, penyelenggara mengharapkan sekitar 85 ribu wanita bergabung untuk mengikuti pawai.

Sementara itu, Delegasi penyelenggara menolak panggilan untuk bertemu dan bicara dengan Perdana Menteri Scott Morrison secara pribadi.
 
 
Baca Juga: KEJAM! Kesaksian Mengerikan Jurnalis Foto Myanmar Terhadap 39 Orang yang Ditembak Mati Saat Menentang Kudeta

"Kami telah datang ke taman depan rumahnya, kata salah satu penyelenggara, Janine Hendry kepada media.

"Kami berada 200 meter dari kantornya dan tidak pantas bagi kami untuk bertemu di balik pintu tertutup terutama ketika kami berbicara tentang pelecehan seksual yang terjadi di balik pintu tertutup," lanjutnya.

Sementara itu, seorang juru bicara perdana menteri mengatakan, ada tawaran tetap untuk pertemuan pribadi, namun dia menolak untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

 
 
Laporan skandal baru-baru ini yang dilaporkan adalh kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Jaksa Agung Christian Porter, namun dirinya membantah tuduhan tersebut.
 
Kemarahan publik atas dugaan insiden pelecehan seksual juga terjadi di London pada akhir pekan ini, dimana protes terjadi setelah pembunuhan yang terjadi pada wanita berusia 33 tahun yang dibunuh oleh seorang polisi.

Wanita tersebut menghilang saat berjalan pulang pada malam hari. Aksi unjuk rasa para wanita Australia tersebut, terlihat salah satu orang sedang memegang papan yang bertuliskan: "Hancurkan keheningan. Hentikan Kekerasan" (artinya).

Tuduhan yang melibatkan pejabat-pejabat pemerintah, membuat morison akan mendominasi proses parlemen selama dua minggu kedepan.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x