Dibakar dan Dibunuh, Puluhan Pendemo Myanmar Tewas Ditangan Militer

- 15 Maret 2021, 11:05 WIB
Pengunjuk rasa di pinggiran kota Myanmar saat menolong salah satu korban dari kebrutalan Junta Militer
Pengunjuk rasa di pinggiran kota Myanmar saat menolong salah satu korban dari kebrutalan Junta Militer /Twitter/@mizzima/

MEDIA PAKUAN - Kericuhan terjadi di pinggiran kota industri Hlaingthaya Myanmar.

Pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 22 pengunjukrasa di pinggiran kota industri Hlaingthaya pada Minggu, 14 Maret 2021.

Media lokal melaporkan, pasukan keamanan Myanmar menembaki pendemo di pinggiran kota industri Hlaingthaya ketika asap terlihat dari kawasan tetsebut karena pabrik yang terbakar.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, sebanyak 16 pengunjuk rasa lainnya tewas di tempat lain di Myanmar.

Baca Juga: Login eform.bri.go.id, Kemenkop Salurkan Kembali BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Kepada Pelaku Usaha

Baca Juga: Innalillahi! Habib Musthofa bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia, UYM: Wafatnya lagi Baca Maulid

Sementara itu, menurut informasi dari kedutaan besar China, di kawasan industri Hlaingthaya banyak staf China yang terluka dan terjebak karena pembakaran yang terjadi di pabrik.

Dia meminta kepada pasukan keamanan Myanmar agar properti dan warga China yang ada di tempat tersebut mendapat perlindungan

Seorang Jurnalis yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, dirinya melihat sendiri kekejaman militer Myanmar.

"Itu sangat mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya. Itu tidak akan pernah meninggalkan ingatan saya, ”kata seorang jurnalis foto di tempat kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga: Sinopsis Film Broken City, Hadir di Bioskop TRANS TV Malam Ini Senin 15 Maret 2021

Baca Juga: Cedera Berat saat Melawan Arsenal, Tottenham Tarik Son Heung Min dari Lapangan

Media pemerintah mengumumkan, daerah Hlaingthaya dan distrik lain di Yangon telah diberlakukan darurat militer.

Sementara itu, televisi yang dikelola tentara Myanmar, Myawadday, melaporkan bahwa, keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan pabrik pupuk dibakar dan para pengunjuk rasa menghentikan mobil kebakaran yang akan memadamkan api kebakaran pabrik tersebut.

Sementara itu, Dokter Sasa yang merupakan anggota parlemen yang digulingkan oleh tentara, menyuarakan solidaritas dengan rakyat Hlaingthaya.

"Pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, SAC (Dewan Administrasi Negara) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tumpah," katanya dalam pesan.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x