Kembali Kekerasan Di Ramadhan 2022, Pemukim Israel Serang Rumah Warga Palestina di Hebron

4 April 2022, 13:34 WIB
Kembali Kekerasan Di Bulan Ramadhan, Pemukim Israel Serang Rumah Warga Palestina di Hebron /Ilustrasi /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

MEDIA PAKUAN - Pasukan Zionis kembali menyerang rumah-rumah Palestina di Kota Tua Hebron pada Sabtu malam jelang Ramadhan pertama, menurut kantor berita Palestina Wafa .

Warga Yahudi di kota selatan Tepi Barat mengamuk di jalan Shallala, melemparkan batu ke rumah-rumah warga Palestina dan merusak properti mereka.

Tak hanya itu warga Palestina di Jalan Shallalah secara teratur diserang oleh pemukim, yang dilindungi oleh pasukan pendudukan Israel.

Baca Juga: Polisi Berharap Tilang ETLE Bisa Turunkan Angka Kecelakaan di Jalan Tol

Hal ini terlihat di video yang beredar di media sosial dimana tentara Israel menunjukkan menggunakan gas air mata dan peluru tajam terhadap warga Palestina di Hebron.

Seperti diketahui Hebron, yang disebut al-Khalil dalam bahasa Arab, adalah rumah bagi 200.000 warga Palestina dan 800 pemukim ekstremis yang telah menduduki kota itu sejak Israel menguasai Tepi Barat pada 1967.

Pemukim Israel sebagian besar menempati jalan Shuhada, dekat dengan masjid Ibrahimi di pusat Kota Tua.

Baca Juga: Ramadhan 2022, Setengah Muslim Inggris Dilanda Kelaparan dan Kemiskinan, Akibat Ini !

Kekerasan di bulan Ramadhan

Kekerasan Israel selama bulan suci umat Islam masih segar di benak warga Palestina yang menjalankan puasa tahun ini.

Tahun lalu, Israel melancarkan tindakan brutal terhadap protes damai dan pertemuan doa di Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa - yang mengakibatkan Hamas menembakkan roket ke Israel.

Sebuah pemboman Israel di Gaza - yang dijalankan Hamas - menyebabkan 250 warga Palestina terbunuh, termasuk puluhan anak-anak.

Baca Juga: Polisi Berharap Tilang ETLE Bisa Turunkan Angka Kecelakaan di Jalan Tol

Sepanjang tahun, warga Palestina di seluruh Tepi Barat secara teratur menerima intimidasi dan kekerasan dari pasukan Israel dan pemukim Yahudi.

Pada tahun 1994, seorang dokter militer Israel kelahiran AS berjalan ke masjid Ibrahimi di Hebron bersenjatakan senapan serbu Galil dan melepaskan tembakan, menewaskan 29 jemaah dan melukai lebih dari seratus lainnya.

Warga Palestina secara rutin dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa, sementara aktivis sayap kanan dan pemukim Israel juga diizinkan untuk berbaris dan menyerang warga Palestina di seluruh Tepi Barat, seringkali tanpa konsekuensi.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: WAFA

Tags

Terkini

Terpopuler