Tidak akan Berhenti! Pasukan Karen Kembali Bakar Posko Militer Myanmar Lainnya

8 Mei 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi: Myanmar telah menyaksikan peningkatan jumlah ledakan kecil di daerah pemukiman. /Reuters

MEDIA PAKUAN - Tentara gerilya etnis minoritas Karen kembali membakar sebuah pos militer Myanamr lainnya, Jumat, 07 Mei 2021. Mereka jadi harapan lebih penting setelah aksi damai di kota-kota menurun.

Tempat pembakaran pos milier Myanmar itu kira-kira terletak di sekitar 15 kilometer atau sembilan mil dari tempat yang juga diserang dan dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Karen 10 hari yang lalu.

KNLA merupakan sayap bersenjata dari Serikat Nasional Karen, organisasi politik utama yang mewakili minoritas Karen, letak kampung halaman mereka berada di bagian timur Myanmar.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Saat Memimpin Rapat, Dihadang Jajaran Pemprov DKI Jakarta

Dua organisasi etnis bersenjata Karen dan Kacin merupakan kelompok utama yang bersekutu dengan gerakan melawan junta yang mengambil alih kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari.

Sejak kudeta pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi oleh junta militer Myanmar, hampir setiap hari ptotes di kota-kota negeri itu dilakukan, walaupun kekerasan dilakukan oleh pasukan keamanan.

Pada aksi pemberontakan kudeta tersebut, pasukan keamanan kualahan membendung pengunjuk rasa, sehingga kekuatan kekerasan dilakukan oleh militer Myanmar.

Ratusan warga sipil telah tewas ditembak oleh militer Myanmar saat melakukan aksi.

Baca Juga: Umbar Dipoligami Uje Umi Pipik, Disindir Suci Mantan Istri Sunu Matta Band

Sementara itu, peran kelompok etnis menjadi sangat penting karena jumlah orang yang bergabung dalam protes jalanan di kota-kota Myanmar telah menurun.

Selain itu, kini ada pertempuran harian antara pemerintah dan pasukan militer Karen dan Kachin.

Persatuan yang dibentuk oleh musuh junta, Pemerintah Persatuan Nasional, pada minggu ini mengumumkan pembentukan "Pasukan Pertahanan Rakyat" yang bertujuan sebagai pendahulu dari "Tentara Persatuan Federal" dari kekuatan demokratis termasuk etnis minoritas, yang mengarah pada aturan utama yang mungkin mereka mainkan.

Baca Juga: Rahul Gandhi Sebut Penyebab ‘Tsunami COVID-19‘ Pastikan India Akan Lebih Dulu Kiamat, Jika...

"Kemarin pasukan kami melepaskan beberapa tembakan dan hari ini ketika kami mendekati tidak ada orang di sana, jadi kami baru saja masuk," kata Mayjen KNLA Ner Dah Mya melalui telepon, Jumat.

Sebelumnya, pertempuran antara pasukan etnis dengan Pasukan Myanmar telah lama terjadi pada tahun lalu, dan kini menjadi lebih memanas setelah perebutan kekuasaan oleh militer.

Selain melakukan perlawanan terhadap pasukan militer negara, KNLA dilaporkan telah melatih ratusan aktivis muda dari kota-kota tentang dasar-dasar perang gerilya.***

Sumber: AP News

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler