Tidak Rela 4 Anggotanya Tewas, Militer Myanmar Berniat Balas Dendam Kepada Pengunjuk Rasa Anti Kudeta

22 Maret 2021, 14:34 WIB
ilustrasi,Tidak Rela 4 Anggotanya Tewas, Militer Myanmar Berniat Balas Dendam Kepada Pengunjuk Rasa Anti Kudeta /Pixabay/

 

 

MEDIA PAKUAN - Junta Militer Myanmar akan membalaskan dendamnya kepada para pengunjuk rasa anti kudeta, setelah 4 anggotanya tewas mengenaskan.

Empat anggota militer Myanmar itu tewas karena dihadang oleh masyarakat yang mendukung anti kudeta.

Saat itu mereka tengah berjalan ke Kota Pekon untuk menyelesaikan masalah administratif.

Akan tetapi, junta militer Myanmar kehilangan kontak dengan mereka pada Sabtu, 20 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Ada Diskon Hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Dilansir Media Pakuan dari The Irrawaddy pada Senin, 22 Maret 2021, keempat militer itu diantaranya dua perwira dan dua lainnya sebagai pengawal.

Ketika mereka dicari oleh personil militer Myanmar, keadaannya jasadnya tengah diikat di lubang di Desa Leihton.

Kendaraan yang mereka pakai juga sudah tidak layak pakai lagi, karena dibakar masyarakat setempat.

Pada akhirnya militer Myanmar memburu warga penduduk sana dan berhasil menangkap empat orang.

Baca Juga: Bupati Cianjur Saksikan Langsung Kebakaran Bengkel di Sawahgede Saat Hendak ke Masjid

Empat warga tersebut kemudian diinterogasi oleh junta Militer Myanmar.

Sedangkang 1.500 warga di tiga Desa di Shan Myanmar terpaksa mengungsi, untuk menghindari balas dendam militer Myanmar.

Militer Myanmar kini sudah tidak segan-segan lagi menembaki pada pengunjuk rasa, dengan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 15 Masih Dibuka, Hanya Kriteria Ini yang Dipastikan Lolos

Salah satu anggota anti rezim yang bernama Ko Khun Myo Hlaing Win mengungkapkan kekejaman junta militer.

Ia adalah salah satu orang yang pernah ditahan oleh junta militer Myanmar.

Maka dari itu para warga semakin yakin untuk meninggalkan desanya.***

Editor: Holis Sindy Sauri

Sumber: The Irrawaddy

Tags

Terkini

Terpopuler