Aung San Suu Kyi Dapat Dukungan Dunia, Dewan Keamanan PBB Serukan Pembebasanya

5 Februari 2021, 15:54 WIB
Kudeta Militer Myanmar, Dewan Keamanan PBB Serukan Pembebasan Aung San Suu Ky /Istagram Aung San Kyi/

MEDIA PAKUAN- Dewan Keamanan PBB menyerukan kebebasan atas penahanan Pemimpin Aung San Suu Kyi.

Hal ini di katakan PBB sangat perlu untuk menegakan demokrasi.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menekankan perlunya menegakkan lembaga dan proses demokrasi, menahan diri dari kekerasan, dan menghormati hak asasi manusia, yang merupakan kebabsan fundamental dan supremasi hukum.

Baca Juga: Bikin mouclade atau Kerang Laut Yu, dengan Bumbu Sederhana tapi Lezat Ala Chef Prancis

Bahasa dalam pernyataan yang resmi dikeluarkan itu lebih lembut daripada draf asli yang disusun oleh Inggris.

Pernyataan baru ini juga tidak menyebutkan kudeta, sebab tampaknya untuk mendapatkan dukungan dari China dan Rusia, yang secara tradisional melindungi Myanmar dari tindakan dewan yang signifikan.

China juga memiliki kepentingan ekonomi yang besar di Myanmar dan hubungan dengan militer.

Baca Juga: STOP COVID! Obat Asam Urat Ternyata Bisa Menyembuhkan Sesak Napas Pasen Covid 19, Ini Kata Peneliti Brazil

Sejak ditangkapnya Aung San Kyi, peraih Nobel ini belum terlihat. Namun, Polisi setempat telah mengajuka tuntutan terhadapnya karena mengimpr secara ilegal dan menggunakan enam radio walkie-talkie yang ditemukan di rumahnya.

Seperti yang diwartakan Ringtimesbanyuwangi.com Jumat 5 Februari 2021, lebih dari 140 orang telah diahan sejak kudeta tersebut, termasuk aktivis, anggota palemen dan pejabat dari pemerintahan Aung San Suu Kyi, kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar.

Sedikitnya empat orang ditangkap dalam demotrsi yang dilakukan pendukung Aung San pada hari Kamis, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Pemerintah DKI Jakarta Berlakukan Sanksi tegas Pelanggar Prokes Covid 19, 172 Kantor dan 599 Resto DISEGEL

Tiga orang termasuk yang mengambil bagaian dalam demostran itu, dan seorang pria yang sangat marah hingga membenturkan pot di lokasi tersebut sebagai protes terhadap kudeta tersebut.

Tetapi, para dokter telah membantu mempelopori kampanye pembangkangan sipil yang juga diikti oleh beberapa pegawai pemerintahan, pelajar, dan kelompok pemuda lainnya.

Transisi Myanmar yang panjang dan bemasalah menuju demokrasi tergelincir ketika komandan militer Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan, dan mengatan ada ketidakberesan dalam pemilihan November, di mana partai Aung San Suu Kyi menang telak.

Baca Juga: Tangani Banjir Didaerahnya, Wali kota Bandung Oded Muhammad Danial Normalisasi Sungai Citepus

Hlaing bergerak cepat untuk mengkonsolidasikan cengkeramannya pada kekuasaan. Dia mengatakan keadaan semua kelompok bisnis bahwa dia dapat tetap bertanggung jawab selama enam bulan setelah keadaan darurat satu tahun berakhir untuk mengadakan pemilu yang adil.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler