Minimnya Pengguna Online di Pelosok, Program Pelatihan Kartu Prakerja Kini Bisa Dilakukan Secara Offline

19 Maret 2021, 09:34 WIB
Minimnya Pengguna Online di Pelosok, Program Pelatihan Kartu Prakerja Kini Bisa Dilakukan Secara Offline /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww

 

MEDIA PAKUAN - Saat ini, pengguna online yang berada di wilayah-wilayah pelosok masih minim, sehingga program pelatihan kartu prakerja tidak bisa diakses menyeluruh.

Maka dari itu, pemerintah akan mengadakan juga program pelatihan Kartu Prakerja secara offline.

Pelatihan Kartu Prakerja offline itu diusulkan oleh wakil ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar.

Baca Juga: Buruan Kuota Terbatas! Kementerian ATR-BPN Sulawesi Tengah, Membutuhkan Tenaga Field Staff

Pada saat itu, Ansory tengah mengadakan kunjungan kerja bersama timnya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk melihat pelaksanaan program Kartu Prakerja.

Ia menyebutkan, sudah ada Rp20 triliun anggaran yang sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021.

"Nanti juga akan ada pelatihan prakerja yang bisa dilakukan secara offline kepada pekerja dan pencari kerja yang tidak bisa mengakses secara online," ungkapnya.

Baca Juga: Akhirnya, Pekerja yang Tidak Terdata di BPJS Ketenagakerjaan bisa dapat BSU BLT Subsidi Gaji 2021

Maka dari itu, program pelatihan kartu Prakerja ini akan juga dirasakan oleh seluruh masyarakat yang online maupun offline.

Di NTB itu sendiri, masih banyak warga yang minim pengetahuan tentang gadget karena kendala jaringan.

Hal tersebutlah penyebab masyarakat yang di daerah-daerah pelosok tidak bisa mengaksesnya secara online.

Baca Juga: Program BLT BPJS Ketenagakerjaan Masih Ada Harapan Disalurkan di 2021 Kepada Pekerja, Ini Alasannya

Sementara itu, program ini akan lebih difokuskan di 2021 oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

"Kini tidak memakai lagi skema BSU, dalam kartu prakerja masih ada insentifnya," ucapan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

Dalam Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) 2021, sudah terdata anggaran untuk kartu prakerja sebanyak Rp20 triliun.

Baca Juga: Ingin Jadi Global Hero atau Top Lokal Hero? Inilah 10 Tips Bermain Game Online Untuk Pemula Mobile Legends

Sehingga dana untuk BSU 2021 tidak ada di 2021 dan lebih difokuskan lagi ke program kartu prakerja.

Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, juga sudah mengumumkan tentang keberlanjut program kartu prakerja di 2021.

"Program ini akan dilanjutkan di 2021 sehingga bagi para sobat Prakerja yang telah memasukkan data dan yang nantinya belum selesai sebagai penerima tahun ini jangan berkecil hati karena bisa mengikuti batch selanjutnya, batch 1 di 2021," katanya.

Tujuan disalurkannya kartu prakerja ini dikarenakan, masih ada mereka yang belum ikut di 2020 lalu.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari MU, Manchester City Bidik Kapten Aston Villa Jack Grealish

Nantinya setiap peserta akan mendapatkan uang pelatihan senilai Rp1 juta, untuk digunakan kembali aneka pelatihan di digital platform mitra.

Selain itu mereka juga akan mendapatkan insentif, maka kalian akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp3,5 juta.

Di 2021 ini, pihak kartu prakerja sudah menyediakan 7 platform digital dengan 150 lembaga pelatihan, 1.600 pelatihan online.***

Editor: Holis Sindy Sauri

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler