Korban DBD Berjatuhan di Jabar, Benarkan Gejala DBD Dulu dan Sekarang Berbeda? Cek Perbedaanya !

- 27 Maret 2024, 12:12 WIB
Benarkan Gejala DBD Dulu dan Sekarang Berbeda? Cek Perbedaanya !
Benarkan Gejala DBD Dulu dan Sekarang Berbeda? Cek Perbedaanya ! /Pixabay/

Oleh karena itu, Anhar mengingatkan kepada masyarakat yang mengalami gejala demam tak kunjung sembuh selama lebih dari dua hari untuk segera mengakses layanan kesehatan.

Baca Juga: Rentan Bencana dan Penyakit DBD, Ratusan Personel Gabungan di Kota Sukabumi Lakukan Aksi Bersih-bersih

Sampai Jumat 22 Maret 2024, jumlah kasus DBD di Kota Bandung kumulatif sepanjang 2024 menyentuh angka 2.098. Oleh karenanya, ia meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan.

Dinkes Jabar juga mencatat empat wilayah yang memiliki kasus tertinggi DBD. Keempat wilayah yang harus diwaspadai itu yakni Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bogor.

Menanggapi tingginya kasus DBD di Jabar, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan alat pendeteksi pasien DBD secara cepat, NS-1.

Selain NS-1, Jabar juga mendapatkan bantuan logistik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupa larvasida (bubuk Abate), insektisida, dan lainnya.

Pemeriksaan Dengue Antigen (NS1) merupakan pemeriksaan yang berfokus pada proses identifikasi antibodi. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disebabkan oleh infeksi virus dengue.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementeriaan Kesehatan Imran Pambudi mengatakan, Jabar menjadi salah satu wilayah yang menjadi sorotan dalam pencegahan DBD karena memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.***

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x