MEDIA PAKUAN - Pembagian daging kurban telah diatur sedemikian rupa. Seperti di ungkapkan Ystadz Abdul Somad sedang mengisi ceramah seputar Idul Adha beberapa waktu lalu.
Salah satu jamaa bertanya kepadanya mengenai besaran pembagian daging hewan kurban yang disembelihnya
"Bagaimana prosentase pembagian hewan kurban? tanya jamaah.
UAS mengatakan, dulu orang arab tak pakai panitia karena mereka rata-rata peternak.
Mereka balik sembahyang pulang ambil kambing dipotong sendiri dan kambing di bagi tiga.
"Daging dibagi tiga bagian, sepertiga untuk dirumah. Dan sepertiga untuk kerabat tetangga. Sedangkan seperti lagi untuk fakir miskin,"kata UAS.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Sao Tome dan Principe untuk Liburan Keluarga, Mulai dari Pantai Praia Piscina
Jadi proses pembagiannya adalah sepertiga.
Namun dia juga menyebut jangan gara-garanya menyebut ini. Semuanya minta bagian sepertiga.
"Tapi, ingat jangan hanya saya sebut sapergia setelah sholat Idul Adha semua minta sepertiga,"pungkas UAS.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Spanyol yang Jarang Diketahui, Negara yang Punya Pohon Zaitun Tertua di Dunia?
UAS juga mengatakan kalau dikampunya yang masyarakat dapat satu kupon.
Tidak hanya itu, Ustadz Abdul Somad juga menegaskan jika melebihi sepertiga maka hukumnya haram. Karena itu, ada bagian hak orang lain.
"Jangan sampai datang ke masjid,' pak ketua ini sapi saya tolong potongkan. Nanti antarkan kerumah.Pahanya, kepalanya, perutnya, ekornya. Ingat jangan seperti itu,"ujar UAS.***