Pasca Ratusan Santri di Kecamatan Cibadak Positif Covid-19, Pemkab Sukabumi Lakukan Pencegahan

- 10 November 2020, 18:13 WIB
/

MEDIA PAKUAN- Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Sukabumi, Raden Ghani Muhamad, Selasa,10 November 2020 memerintahkan agar Gugus Tugas Percepatanan Penanganan (GTPP) Covid-19, Kabupaten Sukabumi  untuk melakukan pemantauan.

Bahkan diperintahan melakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat di seluruh pondok pesantren diwilayahnya. Langkah tersebut untuk memotong penyebaran covid-19. Terutama  kluster pesantren di Kabupaten Sukabumi 

"Pencegahan harus segera dilakukan seiring  ditemukannya kasus corona disalah satu pesantren di Kecamatan Cibadak. Apalagi tidak hanya santri, tapi pengajar dan warga disekitar terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19 di Ponpes, Pjs Bupati Ajak MUI dan Kemenag Berembuk

Dari data GTPP Covid-19, kata Raden Ghani Muhammad telah ditemukan sebanyak 212 kasus positif Covid-19. Sebagian besar merupakan santri dan pengajar disalah satu pesantren.

"GTPP telah melakukan pencegahan penularan dengan mengisolasi seluruh santri dan pengajar," katanya.

Raden Ghani mengatakan akan melakukan koordinasi dengan kementrian agama dan korwas. Terutama para pimpinan pondok pesantren dalam upaya pencegahan.

Baca Juga: Protokol Kesehatan Super Ketat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Positif Tertular Covid-19

Diantaranya, menekankan agar seluruh pesantren menerapkan protokol kesehatan secara konsisten. Minimal memakai masker dan menjaga jarak.

" Kita akan melakukan inventarisasi dan pengecekan kembali mengenai sarana prasarana prokes yang ada di pesantren pesantren" katanya,

Raden Ghani Muhammad mengatakan akan melakukan sidak dan kunjungan secara silent ke pesantren-pesantren. Termasuk  meninjau langsung keseriusan pondok pesantren dalam menangani Covid-19.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19 di Ponpes, Pjs Bupati Ajak MUI dan Kemenag Berembuk

"Kita akan melakukan sidak  dan kunjungan kunjungan secara silent untuk bisa mendapatkan fakta fakta konkrit di lapangan. Pencegahan  tidak boleh ada tawar menawar  karena ini menyangkut nyawa manusia" lanjutnya.***Manaf Muhammad.

 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah