Network
MEDIA PAKUAN - Pesawat Air France yang jatuh ke Samudera Atlantik pada 1 Juni 2009 masih menyisakan duka mendalam.
Airbus A330 diketahui melaju meninggalkan Rio de Janeiro menuju Paris. Namun, saat badai terjadi selama empat jam, pesawat tersebut hilang.
Selama pencarian dua tahun, para petugas keamanan menemukan sisa-sisa puing pesawat sejauh 10.000 km persegi.
Dalam penemuan itu, ditemukan pula kotak hitam juga rekaman kokpit yang menyebutkan bahwa sang pilot, Pierre Cedric Bonin mengucapkan kata terakhirnya.
Baca Juga: Aksi Balas Dendam, Militer Burkina Faso Membunuh 223 Warga Sipil
"(Saya) tak lagi memegang kendali atas pesawat ini," kata pilot berusia 32 tahun itu.
"Saya sama sekali tak memiliki kendali atas pesawat," sambungnya.
Kecelakaan tersebut dikaitkan dengan kombinasi kegagalan teknis juga ketidakmampuan pilot merespons dengan benar ketika pesawat berhenti.
Hal itu membuat pesawat terjun bebas dengan kecepatan 11.000 kaki per menit.
Menurut Biro Penyelidikan dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) Prancis, kristal es membuat autopilot tiba-tiba terputus di tengah penerbangan.
Baca Juga: Gara-gara Wanita, Naas Rapper Ternama Iran Toomaj Salehi Dijatuhi Hukuman Mati
Pilot dibuat bingung oleh kesalahan pembacaan kecepatan udara dan melakukan kesalahan fatal dengan memiringkan hidung pesawat ke atas bukan ke bawah.
Sementara itu, kotak hitam itu juga merekam pernyataan David Robert sang kopilot yang meminta Perre untuk mengendalikan pesawat ke kiri.
Namun, sang pilot justru menarik tongkatnya ke belakang hingga muncul peringatan ganda.***
