Bahkan dia berdalih gagal panen ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun di seluruh negara di dunia mengalami iklim yang buruk untuk panen.
"Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya naik," ucapnya
Bahkan Sepanjang 40 tahun lebih para pedagang di pasar induk mengeluh kenaikan harga beras pada tahun ini adalah yang paling tinggi.
Disisi lain para pengamat menilai pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena di Thailand dan Vietnam tidak mengalami kekurangan beras meskipun perubahan iklim drastis.
Ahli pertanian dari Universitas Lampung, Bustanul Arifin, mengatakan salah satu penyebab kenaikan harga beras karena produksi padi turun pada tahun 2023 akibat El Nino.
Dia menjelaskan, pada 2023 produksi padi turun sekitar satu juta ton karena luas panen yang turun signifikan sekitar 300.000 hektare.
Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ngadiran mengatakan bahwa kenaikan harga beras terjadi sejak empat bulan lalu. Semula harga beras medium Rp9.000-Rp10.000 per kilogram.
Seiring berjalannya waktu dan perubahan iklim yang semakin ekstrim perlahan harga beras mengalami kenaikan pada Rabu 21 Februari 2024 menyentuh angka Rp13.000-Rp14.000 per kilogram.
Sedangkan beras premium, sebelumnya berada di kisaran Rp12.000-Rp14.000 per kilogram. Akan tetapi, angkanya merangkak terus sampai di harga Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.