Baca Juga: Masuk Musim Hujan, TNI-Polri Sinergi Mitigasi Bencana di Kota Sukabumi
Sebab, selain berpotensi terjadinya longsor, kantor pemerintahan Kecamatan Cireunghas juga kerap dilanda banjir dan berada di patahan sesar Cimandiri.
"Kantor Kecamatan Cireunghas itu, memang rawan lah. Terlebih lagi, kantor kecamatan ini juga masuk pada zona patahan sesar Cimandiri. Tadi, saya duduk di aula kantor Kecamatan Cireunghas juga ada retakan. Jadi, selain potensi bencana akibat sesar Cimandiri, di kantor kecamatan ini juga sering banjir. Karena, memang lokasi kantor kecamatan ini tidak jauh dengan Sungai Cimandiri," paparnya.
"Dengan kondisi seperti, mereka mengajukan kajian. Tinggal kajian selesai, artinya direlokasi. Nah, tinggal pemda ada nggak uangnya untuk merelokasi. Jadi, pengajuan tahun kemarin. Kendalanya anggaran. Perkembangan untuk pindahnya belum ada. Saya tidak fokus sampai ke pemindahannya, tapi lebih kepada kajian geologi," ujarnya.
Baca Juga: Cerita Warga Sukabumi Habis-habisan Dukung Anies Baswedan jadi Presiden
Camat Cireunghas, Asep Mahmud menambahkan, rencananya kantor kecamatan Cireunghas akan direlokasi ke Kampung Gunung Goong, Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas.
Lokasi tersebut menurutnya sudah melalui berbagai pertimbangan dan direkomendasikan oleh sejumlah pihak terkait, termasuk Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi yang menyatakan bahwa di wilayah tersebut bukan lahan pertanian berkelanjutan dan juga sangat strategis apabila dijadikan sebagai fasilitas publik.
"Selain itu hasil analisis Badan Geologi Bandung juga sudah di ACC dan menyatakan bahwa lokasi di Gunung Goong itu sangat aman. Karena bukan daerah rawan bencana," tuturnya.
Menurut Asep, lokasi di sana merupakan lahan pribadi milik warga. Nantinya pihak Pemkab Sukabumi akan membelinya dan menjadi aset pemda.