Lewati Medan Sulit, Yonif 310 Patroli Patok Perbatasan Papua

- 28 September 2023, 23:09 WIB
Jajaran Yonif 310 melakukan patroli patok perbatasan di Papua.
Jajaran Yonif 310 melakukan patroli patok perbatasan di Papua. /Istimewa

MEDIA PAKUAN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) dari Yonif 310/KK melakukan patroli perbatasan sepanjang 17 kilometer dengan waktu tempuh 14,5 jam di wilayah Kabupaten Keerom, Papua. Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan perbatasan negara dan mendukung integritas wilayah NKRI, Kamis 28 September 2023.

Dansatgas Yonif 310/KK, Letkol Inf Andrik Facrizal, menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab untuk menjaga 13 patok perbatasan, yang membentang dari Kabupaten Keerom hingga Kabupaten Pegunungan Bintang.

Patok pertama yang dikunjungi adalah patok perbatasan dengan nomor registrasi MM. 4.4, yang berada di koordinat 54M 500225 9596255. Proses menuju patok perbatasan ini tidaklah mudah, karena harus melewati medan yang sulit.

Jajaran Yonif 310 saat patroli patok perbatasan.
Jajaran Yonif 310 saat patroli patok perbatasan. Istimewa

"Butuh waktu 8 jam untuk menuju ke sasaran dengan medan yang cukup sulit dan terbagi menjadi 2 etape," kata Dansatgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Facrizal di Makotis (Markas Komando Taktis) di Distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Kamis 28 September 2023.

Baca Juga: Berjalan Alot, Kasus Siswa SD di Kota Sukabumi Patah Tulang Gegara Bullying Berujung Damai

Dansatgas menjelaskan mereka menggunakan 1 unit kendaraan roda empat dan 3 unit sepeda motor untuk mobilitas awal, kemudian berjalan kaki sejauh 9 kilometer.

Komandan Kompi Tempur 2, Kapten Inf Dicky Dian Saputra, memimpin patroli ini bersama dengan 16 personilnya. Mereka melewati etape pertama dengan kendaraan, menempuh jarak 8 kilometer menuju Kampung Honda dalam waktu 1,5 jam. Setibanya di Kampung Honda, mereka masuk ke etape kedua yang dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 9 kilometer melalui medan yang sulit, termasuk semak belukar, hutan, rawa, dan sungai.

"Medannya cukup sulit karena wilayah ini merupakan daerah pegunungan, ditambah dengan kondisi hujan sebelumnya yang membuat tanah menjadi licin. Kami pun tetap memperhatikan kewaspadaan penuh, sebab keadaan alam Papua yang masih jarang terjamah sehingga kita tidak tahu bahaya apa yang mengancam," Dankipur 2, Kapten Inf Dicky Dian Saputra.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Pen Satgas Pamtas Yonif 310/KK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x