"Pernah juga kejadian anak yang masuk ke dalam lubang sehingga kami tidak mau mengambil risiko kami musyawarah untuk membuat sekolah darurat ini jadi untuk penyelamatan jiwa anak," ungkapnya.
Lokasi sekolah darurat tersebut tidak jauh dari bangunan sekolah yang rusak. Meskipun diliputi banyak keterbatasan, hal itu tidak lantas melunturkan semangat belajar para siswa.
"Bangunan ini (sekolah darurat) semuanya empat ruang ukuran 8x12 meter dari empat ruang itu ada dua ruang disekat karena dua rombel dua rombel atau dua kelas dua kelas jadi enam kelas ini semua," ujarnya.
"Dikarenakan kalau di sana dipaksakan walaupun di sana bangunannya permanen kalau di sini darurat dengan kondisi seperti ini saya Alhamdulillah dengan adanya ini lebih nyaman daripada di sana saat ini gitu untuk kegiatan KBM anak pun menurut kami di sini lebih aman daripada di sana," jelasnya.
Dia mengatakan pihak sekolah telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah, PGRI, warga setempat, serta unsur lainnya untuk menyiapkan lahan relokasi bangunan SDN Suradita. Edi mengungkapkan, pihak sekolah sampai saat ini masih menunggu proses administrasi kemudian penggarapan.***