MEDIA PAKUAN - Puluhan siswa SDN Suradita kabupaten Sukabumi terpaksa belajar di sebuah gubuk bambu akibat bangunan sekolahnya rusak berat dilanda bencana pergerakan tanah.
Bangunan SDN Suradita yang berlokasi di Kampung Suradita RT 17 RW 08 Desa Ciengang Kecamatan Gegerbitung kabupaten Sukabumi Jawa Barat awalnya layak ditempati seperti gedung sekolah pada umumnya.
Namun bencana datang pada Desember 2020, ketika itu puluhan rumah warga terdampak pergerakan tanah. Bukan cuma rumah, bangunan SDN Suradita juga terdampak bencana tanah bergerak.
Kepala Sekolah SDN Suradita Edi Junaedi mengungkapkan, pada awal terjadi bencana bangunan sekolah tidak terdampak parah. Namun lama kelamaan mulai timbul retakan di tanah dan bangunan yang semakin melebar dan mendalam.
"Awalnya akhir Desember 2020, paling parah itu di 2021. di ruang kelas itu anjlok tanahnya ada pergeseran bangunan pun ada yang retak setiap waktu itu ada yang jatuh ada yang retak," kata Edi Junaedi ketika ditemui belum lama ini.
"Rata rata itu 15 cm anjlok ke bawah terus ada yang 1 meter lebarnya yang di sana ada yang ditambah pakai bambu pakai jembatan ada yang udah dalam hampir 1 meter," paparnya.
Oleh sebab itu, pihak sekolah mengambil langkah yang dinilai lebih aman dengan membangun sekolah darurat semi permanen.
Menurutnya keselamatan anak anak menjadi prioritas dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar (KBM).