Curah Hujan Tinggi, Wali Kota Sukabumi Ingin Aparat Wilayah agar Lebih Waspada

- 15 November 2022, 21:32 WIB
Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi (tengah)dan Wakil Wali Kota Sukabumi, H. Andri Setiawan Hamami (kiri)menghadiri Rakor Kewilayahan di Bali Kota Sukabumi, Selasa 15 November 2022.
Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi (tengah)dan Wakil Wali Kota Sukabumi, H. Andri Setiawan Hamami (kiri)menghadiri Rakor Kewilayahan di Bali Kota Sukabumi, Selasa 15 November 2022. /HUMAS PEMKOT SUKABUMI
MEDIA PAKUAN-Antisipasi dan penanggulangan bencana alam masih menjadi perhatian serius Pemkot Sukabumi. 
Curah hujan yang masih tinggi berpotensi menimbulkan terjadinya banjir dan tanah longsor di daerah ini. 
 
Hal itu disampaikan Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi pada Rapat Koordinasi Kewilayahan dan penandatanganan komitmen kelurahan tangguh bencana digelar di Balai Kota Sukabumi, Selasa, 15 November 2022. 
 
Fahmi menekankan upaya pencegahan dan penanganan bencana berbasis wilayah dan pencegahan pertumbuhan kasus Tuberkulosis.
 
"Pertama, fokus antisipasi bencana ingin kelurahan tangguh bencana dan kecamatan tangguh bencana segera dipersiapkan.
Aparat wilayah dan warga antisipasi pada saat dan setelah bencana untuk melakukan kolaborasi agar waspada khususnya di tengah cuaca ekstrem," kata Fahmi.
 
Selain itu, lanjut Fahmi, terkait amanat pemerintah pusat dalam penanganan tuberkulosis. Sebab dinkes ada data pasien dinyatakan TB dipantau pengobatan karena harus ruti sehingga bisa ditekan agar menurun.
 
Khusus kelurahan tangguh bencana, wali kota memberikan perhatian khusus. Di mana sosialisasi kelurahan tangguh bencana harus dipahami benar.
 
'' Ketika dilaunching berharap ada sebuah kesepahaman dan komitmen bersama,'' katanya.
 
Saat ini, ada 17 kelurahan tangguh bencana dari 33 kelurahan se Kota Sukabumi, selebihnya masih dalam proses.
 
Kecamatan tangguh bencana kata Fahmi inisiatif dukungan dari kecamatan sesuai dengan perannya pada penerapan standar pelayanan minimal urusan bencana.
 
Hal ini karena lurah dan camat yang punya warga dan ketika musibah maka garda terdepan camat dan lurah melakukan upaya responsip dan antisipatif dalam melakukan penanggulangan.
 
''Optimalkan pelayanan pemerintah di tingkat kecamatan penyelanggaraan penanggulangan bencana,'' tegas Fahmi.
 
Dia ingin, aparat di wilayah lebih cepat dalam menganisipasi dan menanggulangi bencana. Optimaliasi waktu respon dalam penanggulangan bencana untuk mengurangi korban dan kerugian serta dampaknya. 
 
Dalam artian, bukan berarti harus selesai saat itu bencana atau musibahnya. Tapi, upaya mendesain ketika terjadi banjir maka ada langkah antisipatif dan lurah menjadi leader dan camat support sistem.
 
''Keterlibatan seluruh pihak terkait dalam penanggulangan bencana, ketika di wilayah maksimal penanganan berjenjang,'' kata Fahmi.
Biaya mitigasi bencana kata dia bisa menggunakan dana kelurahan, salah satunya kegiatan pemberdayan masyarakat sosialisasi edukasi rawan bencana, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana kepada warga.
 
Fahmi menuturkan, seluruh wilayah Sukabumi punya potensi bencana, untuk itu dia mengajak seluruh aparat pemerintah di wilayah untuk bersama-sama melakukan antisipasi. "Camat dan lurah harus memiliki pengetahuan daerah rawan bencana," katanya.
 
Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan dua kelurahan tangguh bencana yakni Kelurahan Sindangsari dan Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu.Selain wali kota hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, para Asda dan camat serta lurah.
''Kami melaksanakan rakor dengan wilayah terkait dua hal,'' pungkas Wali Kota.*** 
 
 
 

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x