Cegah Penularan TBC, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Bersiaga: 15 Puskesmas dan 5 Rumah Sakit

- 28 Mei 2022, 14:06 WIB
Terungkap Hasil Pemeriksaan Posko Kesehatan Kota Sukabumi, Korban Banjir Ada yang Terjangkit TBC, Gizi Buruk
Terungkap Hasil Pemeriksaan Posko Kesehatan Kota Sukabumi, Korban Banjir Ada yang Terjangkit TBC, Gizi Buruk /Manaf Muhammad/Mediapakuan.com

MEDIA PAKUAN - Cegah penularan penyakit Tuberkolisi atau TBC, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi siagakan 15 puskesmas. 

Bahkan 5 rumah sakit pemerintah dan swasta turut disiagakan. Dibantu tim medis siap melayani pasien TBC. 

Langkah tersebut dilakukan seiring penyebaran TBC terus bertambah hingga menembus 564 kasus di April 2022 lalu. 

Baca Juga: Dapat Majikan Baik Hati di Arab Saudi, Padahal TKW Indonesia Ini Baru 8 Bulan Kerja

Baca Juga: Anak Gadis Majikan Ajak TKI Jalan-Jalan Tengah Malam, Ternyata Ini Tujuan Sebenarnya Jalan Berdua

"Rumah sakit yang disiagakan siap melayani jika pihak puskesmas harus merujuk pasien TBC, " kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Sukabumi, dr. Ritta Fitrianingsih

Selain itu, kata Rita Fitrianungsih, Pemerintah Kota Sukabumi telah menyediakan sejumlah fasilitas pelayan kesehatan. Pelayanan dapat diakses secara gratis untuk penanganan kasus TBC.

Rita menyatakan untuk pencegahan terus berinovasi penyebaran informasi pencegahan penularan penyakit TBC dengan berbagai cara.

Baca Juga: Dalam Sepekan Tentara Israel Tembak Mati 2 Remaja Palestina

Salah satu hal penting yang paling awal tidak hanya mengedukasi masyarakat akan bahayanya penyakit yang tertular oleh kuman tuberkulosis ini.

Tapi membangkitkan semua elemen masyarakat peduli terhadap penyebaran penyakit TBC. 

Dengan slogan Temukan, Obati, Sembuhkan Tuberkulosis ( TOSS TB) Dinkes Kota Sukabumk yakin dapat menekan angka penyebaran TBC.

Baca Juga: Masih Belum Ada Kabar Resmi, Netizen Berharap Emmeril Kahn Mumtadz Anak Ridwan Kamil Segera Pulang

Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz Belum Ditemukan, Para Tokoh Ternama Tanah Air Kirim Doa Terbaik Melalui Ridwan Kamil

Baca Juga: Pencarian Hilangnya Putra Sulung Ridwan Kamil, Eril di Sungai Swiss, Berlanjut di Hari ke 2


"Memberikan informasi seluas luasnya Peran dari lintas sektor, mulai dari pendidikan, PKK, RT RW kita upload video video edukasi dengab TB agar masyarakat teredukasi secara luas" kata Ritta. 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk mencegahnya sedini mungkin dari penyakit yang dinyatakan epidemi ini.

Dia mengatakan untuk pasien yang sedang dalam masa pengobatan harus dilakukan secara konsisten dan teratur.

Baca Juga: Putin Murka! 115 Tentara Garda Nasional Dipecat, Tolak Operasi Militer ke Ukaraina

Baca Juga: Viral Pidato Uskup Inggris Richard Williamson, Salahkan Eropa dan Mendukung Tindakan Vladimir Putin

Minimal selama 6 bulan pengobatan yang dibutuhkan untuk sembuh secara total.

Bahkan dalam pelaksanaannya, proses pengobatan ini dibutuhkan juga salah seorang untuk memantau konsistensi pasien dalam mengonsumsi obat.

"Silahkan dipilih siapa menjadi Pengawas Menelan Obat (PMO) itu bisa dari anggota keluarga terdekat atau ada kader kesehatan di wilayah rumahnya, " katanya. 

Baca Juga: Lowongan Kerja Angkasa Pura Support Mei 2022, Ada 2 Formasi Kosong Dibuka Berikut Persyaratan Umumnya

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BNI Mei 2022, Buka 1 Formasi Saja dengan Minimal Umur 18 Tahun

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Wijaya Karya Beton Mei 2022, Buka 1 Formasi Kosong dengan Minimal Lulusan D3

Apalagi tingkat penularan kuman TBC, kata dia sama dengan virus corona maka harus dilakukan pemeriksaan yang ketat.

"Satu penderita TBC aktif itu bisa menular ke 10 hingga 15 orang" jelasnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x