MEDIA PAKUAN-Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia diperingati setiap 24 Maret.
Menyambut peringatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mengimbau warga untuk tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Terlebih dalam masa pandemi Covid-19, temuan kasusnya mirip antara keduanya.
Sama, menyerang pernapasan, kedua penyakit ini memiliki kemiripan dalam gejala temuannya.
Baca Juga: Refocusing, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi : APBD yang Sudah Diketuk Palu Masih Berubah
Menurut Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Sukabumi, dr. Denna Yuliavina ada beberapa perbedaan mendasar antara TBC dengan Covid-19.
"Kalau dibilang sama memang ada kemiripan, demam ada tapi tidak tinggi memang mindsetnya takut jadi demamnya itu diawal tinggi hingga 38, tapi kalau pasien tb itu demamnya ga tinggi tapi lama memanjang tapi di bawah 38 biasanya" kata Denna saat live siaran radio di Bunut FM, Selasa 23 Maret 2021.
Kemudian ada batuk, namun pasien TBC cenderung batuk produktif atau berdahak sedangkan covid 19 batuk kering.
Lalu sesak napas pada kasus TBC terjadi secara bertahap sementara covid 19 muncul di awal awal.
"Kalau pasien covid itu cepet munculnya 14 hari di awal, tapi kalau TB itu lama perlu proses" lanjutnya.
Namun ia mengatakan covid 19 tidak memiliki gejala khusus yang artinya ada juga pasien yang terpapar tanpa gejala.
Dalam proses pengobatan psien covid 19 dengan komorbid TBC kata Denna harus menginsumsi kedua obatnya, namun sesuai anjuran dokter.
Di Kota Sukabumi sendiri katanya, pasie covid dengan komorbid TBC hanya terdapat 1 kasus atau lebih banyak penyakit lain yang menyerta.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Hari ini Selasa 23 Maret 2021, Kota Sukabumi Berpotensi Hujan Ringan
Dalam pencegahannya ia menganjurkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga imunitas dengan olahraga dan pola makan bergizi, serta mengecek TBC ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Khusus untuk masyarakat Kota Sukabumi, pengobatan TBC sudah tersedia di rumah sakit dan puskemas.
Terutama di puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah, pengobatan TBC sudah dapat diakses secara gratis.
Ia juga mengatakan jangan ragu bagi masyarakat untuk periksa TBC di fasilitas kesehatan yang sudah tersedia.(Manaf Muhammad)
=