TB di Kota Sukabumi Tembus 564 kasus, TB MDR 20 Kasus : Dinkes Peringatkan Bahaya TB MDR Makin Bertambah

- 28 Mei 2022, 07:51 WIB
Ilustrasi  penderita tuberkolusis. Penyakit TBC  telah menyebabkan rentan kematian
Ilustrasi penderita tuberkolusis. Penyakit TBC telah menyebabkan rentan kematian /pixabay/orderortel/
 
MEDIA PAKUAN - Penyakit Tuberkulosis atau virus yang menyerang paru-paru dapat membuat penderitanya mengalami gejala gejala khusus.
 
Biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah.
 
Selain itu, kurang berenergi, rasa nyeri di dada, dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari.
 
 
Penyakit TBC ini mudah menyerang apabila sistem kekebalan tubuh sedang menurun.
 
Di Kota Sukabumi jumlah kasus kasus TB suspek di tahun 2022 telah mencapai 564.
 
Bahkan jumlah pasien TB MDR (Multi Drug Resistant) sebanyak 20 orang dan 1 orang meninggal dunia.
 
 
 
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana
 
Wahyu Hardiana mengatakan TB MDR sangat mencemaskan. Penanganan pasien ini membutuhkan penanganan khusus, karena tingkatan penyakitnya sudah lebih tinggi.
 
Sehingga obat obatan yang dikonsumsi juga ditambah dengan jenis lainnya. Pasien TB MDR memerlukan penanganan serius untuk mencegah kematian.
 
"Pasien ini awalnya mengabaikan untuk terus mengkonsumsi obat.  Namun karena lalai dia tidak lagi minum obat. Alhasil susah diobati sehingga rentan kematian, "katanya.
 
 
Dia mengatakan banyak penderita TB lalai dan tidak lagi mengkonsumsi obat alias drop out pengobatan. Selain pengobatan lama waktunya.
 
" Juga efek sampingnya juga banyak mual, muntah, kuning, sakit lambung," katanya.
 
Wahyu mengatakan pengobatan TB membutuhkan waktu minimal enam bulan.
 
 
"Kok lama begitu ya karena memang karakteristik si kuman itu," ungkapnya.
 
Maka Wahyu mengimbau masyarakat agar antisipasi penularan virus TB dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan paru-paru.
 
"Sebenarnya faktor utamanya daya tahan tubuh orang tersebut rendah ya tertular lah dia dari orang TBC biasanya yang serumah, sekantor, kontak lama, punya daya kekebalan tubuh paru parunya rendah, perokok," jelasnya.
 
 
Namun gejala penyakit TB terbilang mirip penyakit lain seperti batuk, keringat malam, berat badan menurun, dan tidak nafsu makan.
 
Maka Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menganjurkan warga untuk memeriksa penyakit TB agar bisa mengidentifikasinya.
 
Gejala TB apabila batuk pada malam hari, keringat malam, berat badan menurun, tidak nafsu makan gejalanya itu seperti penyakit lain juga seperti itu.
 
 
 
"Salah satu yang menunjukkan dia TBC atau bukan melalui foto Rontgen melalui pemeriksaan laboratorium," kata Wahyu Handriana. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x