Walikota Sukabumi Tinjau Warga Terdampak Banjir Bandang di Jayaraksa Baros, Yang Menelan Korban

- 18 Februari 2022, 13:39 WIB
Walikota Sukabumi Tinjau Warga Terdampak Banjir Bandang, di Jayaraksa Baros yang Menelan Korban
Walikota Sukabumi Tinjau Warga Terdampak Banjir Bandang, di Jayaraksa Baros yang Menelan Korban /Manaf Muhammad/Mediapakuan.com

 

MEDIA PAKUAN - Banjir bandang yang menerpa Kota Sukabumi sore hingga malam hari pada Kamis 17 Februari 2022 kemarin menjadi sorotan pemerintah daerah Kota Sukabumi.

Di kawasan yang paling parah terdampak yakni kelurahan Jayaraksa kecamatan Baros Kota Sukabumi ratusan warga dari puluhan KK mengungsi di posko darurat.

Cuaca hujan lebat yang mengguyur seluruh wilayah Kota Sukabumi kemarin dalam waktu kurang lebih 4 hingga 5 jam, berdampak pada timbulnya bencana hidrometeorologi di 68 titik yang kali ini didominasi jenis bencana banjir.

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan kebutuhan primer sangat diperlukan untuk warga yang terdampak dari bencana banjir bandang di Jayaraksa, Baros.

Baca Juga: Beginilah Pendapat Orang Polandia Tentang Indonesia, Tidak Ada yang Tahu Warna Bendera Padahal Sama?

"Banjir, longsor, lalu genangan air yang paling berat itu di wilayah kelurahan Jayaraksa itulah sebabnya kami fokus penanganan di wilayah Jayaraksa di mana ada beberapa RW yang sangat terdampak," kata Fahmi di lokasi kejadian, Jum'at 18 Februari 2022.

"Pemda beserta relawan kini telah membuat dapur umum, layanan kesehatan dan juga posko untuk penampungan pengungsi," ungkapnya.

Fahmi mengatakan seluruh unsur yang terlibat akan terus bersiaga menghadapi potensi bencana. "Kita lihat situasinya karena sekarang sudah mendung mendung lagi, kita antisipasi itu," ucapnya.

Sementara itu dampak dari banjir bandang ini berupa kerusakan ratusan rumah, fasilitas umum, tempat ibadah, serta fasilitas pendidikan.

Baca Juga: 'Military Prosecutor Doberman' Drama Baru Terburuk yang Dibintangi Kim Woo Seok

"Kondisinya saat ini di lapangan kita jelas ini bencana yang pertama kali di Kota Sukabumi. Beberapa RW banyak rumah hancur. Yang kita butuhkan adalah untuk penanganan dan pemulihan awal kita butuh personil untuk kebutuhan evakuasi. Di samping itu kita juga butuh kebutuhan logistik karena memang pemda sudah menggerakan dinas dinas terkait," kata petugas BPBD Kota Sukabumi Aceng.

"Yang jelas kebutuhan dasar kita air bersih, air minum, makanan siap saji, dan pakaian layak pakai untuk korban yang mengalami rumahnya hancur total," ungkapnya.

Aceng mengatakan jumlah korban tewas satu orang sementara korban luka luka terdapat beberapa orang jumlahnya. Kini evakuasi korban telah dilakukan dan sedang dalam penanganan medis.

"Korban tidak ada penambahan. Baru kemarin 3 orang. 1 meninggal yang sudah sepuh, yang kedua itu orang tua pak Supandi, dan satu lagi luka ringan," tandasnya.

Baca Juga: Film Biografi Legendaris Elvis Presley di Rilis di Twitter Sukses Besar

Asal mula air meluap, kata Aceng berasal dari aliran Sungai yang mendangkal dan bantaran sungai yang menyempit.

"Sungai meluap. Cisuda, cimandiri, cibandung, cipelang, cigunung. Paling parah cisuda, tapi untuk luapan air paling parah cimandiri. Yang berimbas jadi korban itu di Cisuda," tuturnya.

"Wilayah cikundul itu sampai masuk pemandian air panas, naik airnya.
Cimahpar itu masuk kabupaten walupun semalam rekan-rekan ada yang kesana, membuat sodetan dan memotong pohon," jelasnya.

Pantauan Media Pakuan di lokasi kelurahan Jayaraksa kecamatan Baros Kota Sukabumi, ratusan warga dan relawan masih melakukan penanganan dampak dari bencana banjir bandang.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah