Panic Buying Warga Kota Sukabumi Kehabisan Stok Minyak Goreng, Begini Kata Diskoperindag

- 14 Februari 2022, 15:49 WIB
Panic Buying Warga Kota Sukabumi Kehabisan Stok Minyak Goreng, Begini Kata Diskoperindag
Panic Buying Warga Kota Sukabumi Kehabisan Stok Minyak Goreng, Begini Kata Diskoperindag /Mediapakuan.com/Manaf Muhammad

MEDIA PAKUAN - Ketersediaan minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kota Sukabumi kembali langka disebabkan masyarakat berbondong-bondong memborongnya.

Dari temuan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, minyak goreng yang diperjualkan di pasar tradisional maupun modern masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)

"Distributor minyak Jujur menjual harga yang sesuai HET. Pedagang jujur sudah menjual minyak tersebut dari beberapa hari lalu, kalau Minyak di distributor CV. Kota Baru harganya Rp. 13.000/liter ke toko dengan DO terlebih dahulu. Ke masyakarat konsumen harus menjual sesuatu HET Rp. 14.000/liter. Kalau dari pedagang jujur karena menjualnya ke konsumen langsung harganya Rp. 14.000/liter," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Diskoperindag Kota Sukabumi Moh Rifki kepada Media Pakuan, Senin 14 Februari 2022.

Baca Juga: Tersembunyi! Ritual Pesugihan Kulah Yamani Ternyata Dekat dengan Masjidil Haram Arab Saudi

Minyak goreng yang diperjualkan merupakan kemasan merk Fortune. Sementara untuk minyak goreng curah, Rifki mengatakan belum ada pasokan yang diterima hingga saat ini.

"Kalau curah ke Kota Sukabumi masih belum masuk, menunggu kiriman dari produsen langsung," ungkapnya.

Saat ini ketersediaan minyak goreng di pasaran terbatas lantaran sempat mengalami gelombang Panic Buying dari masyarakat.

"Sebetulnya udah masuk beberapa hari setelah aturan Pemerintah ditetapkan, tapi jumlahnya belum mencukupi karena sangat banyaknya pembeli Migor dari masyarakat. Karena adanya panic buying, sehingga stok di pasar tradisional maupun pasar modern cepat habis. Ketika distributor minyak kemasan memasok ke pasar tradisional barang akan cepat habis," tandasnya.

Baca Juga: Sikap Jerman Dipertanyakan Sekutu, Mantan Kanselir Schroeder Dituduh: Duri Dalam Daging

Untuk mencegah kelangkaan, Rifki mengatakan akan melakukan pengawasan terhadap konsumen untuk membeli sesuai batasan yang ditetapkan.

"Jujur 1 orang 1 liter untuk pemerataan distribusi ke konsumen lain. Sehingga akan kebagian minyak goreng semua. Informasi dari Toserba Yogya pihak Supermarket menjatah Migor 1 orang maksimal 2 liter," pungkasnya.

Rifki mengungkapkan ketersediaan minyak goreng HET saat ini masih ada namun jumlahnya terbatas sehingga masyarakat masih mengeluh kehabisan stok minyak goreng.

"Untuk sementara masih ada, walaupun banyak masyarakat yang masih mengeluhkan kekurangan minyak goreng karena habis. Mudah mudahan produsen minyak goreng menambah pasokannya untuk Kota Sukabumi lebih banyak lagi," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Thariq Halilintar, Frans Faisal Dinilai Memiliki Kemiripan dengan Vokalis Band Ini

Pasar Tradisional juga ada sesuai HET tapi barangnya habis dibeli pelanggan. Ada tapi tidak banyak, kebanyakan sudah habis. Kita selalu menghimbau kepada para pedagang untuk menjual harga sesuai dengan HET yang ditetapkan. Berdasarkan pemantauan tadi di pasar tradisional, banyak minyak yang habis," tandasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kota Sukabumi Widya Yudha Setiawan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan Panic Buying agar menghindari kelangkaan stok minyak goreng di pasaran.

"Kami berharap kepada warga masyarakat untuk tidak Panic Buying ataupun membeli minyak secara berlebihan dan berniat untuk menyetok untuk jangka panjang karena pasokan yang ada untuk kebutuhan masyarakat tidak sebanding jadi menyebabkan kelangkaan minyak goreng di Kota Sukabumi," imbuhnya.

Adapun hasil monitoring Diskoperindag di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede Kota Sukabumi hari ini, harga minyak goreng curah senilai Rp. 19.000/kg atau Rp.17.250/Liter.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah