PETANI MENJERIT! Petani Sayur Mayur di Sukabumi Tidak Berdaya Usahanya Terjun Bebas

- 15 Mei 2021, 15:35 WIB
Petani di Selabintana di Kabupaten Sukabumi tengah melayani pembeli
Petani di Selabintana di Kabupaten Sukabumi tengah melayani pembeli /Ahmad R/

MEDIA PAKUAN - Harga sayur mayur di tingkat petani di Kabupaten Sukabumi berada di posisi terendah.

Sudah dua tahun dimasa  pandemi wabah Covid-19 ini, mereka mengaku merugi. Mereka mengaku kerugian bukan disebabkan cuaca.

Tapi daya beli masyarakat seiring corona anjlok sehingga menyulitkan para petani untuk menjualnya.

Akibatnya stok sayur mayur melimpah ruah tidak terjual. Akhirnya, petani gigit jari merugi akibat hasil produksinya tidak terjual.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Seorang Penagih Hutang pada Malam Takbiran di Sukabumi Terancam Hukuman Mati

Para petani mengaku  penjualan dari mulai tingkat petani hingga ke tangan konsumen mengalami penyusutan mencapai 50%.

Hal tersebut diungkapkan petani sayur mayur petani di Selabintana, Kecamatan Sukabumi, Maya. 

Maya mengatakan sebelum adanya sampar virus corona dalam sehari biasanya dia mengirim wortel ke Pasar Pelita Sukabumi hingga 40  karung.

Baca Juga: Tanggapi Palestina Digempur Israel, Politikus Demokrat Sebut Jokowi Lembek dan Tak Tegas

Setiap karung berisi 75 Kg dijual kepada pedagang sayur mayur di Pasar Pelita sesuai permintaan. 

"Tapi sekarang ini, kami hanya memperoleh permintaan para pedagang pasar sebanyak 9 karung," katanya. 

Maya mengatakan penurunannya cukup drastis sejak pandemi 1 tahun lalu.  Harga beberapa jenis komoditas hasil pertanian juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Baca Juga: SM Entertainment Disebut Gila Pasca Luncurkan Video aespa, Tanggapan Netizen Tidak Terduga!

" Karena stok sayuran dari petani melimpah, sementara harga jual hingga ke tingkat konsumen sangat rendah," katanya. 

Selain itu, kata Maya harga jual sayur mayur mengalami terjun bebas. Harga wortel ke pasar Rp3000 per kilogram.

"Itupun dijual dalam hitungan per karung. Bawang daun Rp5000 per kilogram. Sementara harga kol per kilogram di kisaran Rp2700 hingga Rp300," katanya.

Baca Juga: Suka-duka Menjadi Single Parent, Ariel Noah Ajarkan Puasa Ramadan sejak kecil pada anaknya, Ini Ceritanya

Penurunan harga juga terjadi pada komoditas jenis tomat sayur, kata Maya, harga tomat tergantung kemasan.

“Biasanya kemasan dalam peti berisi 45 kilogram. Harga jual tomat ke pedagang antara Rp4000 sampai Rp4500. Kalau yang dikemas dalam kantong – kantong plastik, dijual rata – rata Rp5000 per kilogram,” katanya. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x