Banyak Lahan Tidur, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin : Serahkan Saja ke Petani

- 29 Maret 2021, 14:43 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Dokumen Kementan

MEDIA PAKUAN-Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaksimalkan fungsi lahan yang dikuasai negara tidak termanfaatkan agar dikelola petani secara massal.

Langkah ini sebagai antisipasi rawan pangan karena kekeringan dan dampak pandemi Covid-19. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memprediksi, kondisi ini bisa menjadi ancaman krisis pangan dunia.

Baca Juga: Puslabfor Kini Jadi Kunci Pencarian Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Indramayu

Selain itu, juga untuk mengurangi beban APBN yang selama ini terfokus pada stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Tahun 2021, program PEN dengan pengalokasian pagu anggaran sebesar Rp699,43 triliun.

"Pemanfataan lahan BUMN ini penting. Baik lewat pola kemitraan dengan jangka waktu yang ditentukan," ujar Azis Syamsuddin seperti dikutip dari rilis DPR, Senin 29 Maret 2021.

Lebih jauh Politikus partai Golkar ini menjelaskan, lahan tidur milik BUMN dapat dijadikan penguat rencana program cetak sawah dengan prinsip-prinsip pokok.

Salah satunya mengatasi defisit pangan, hingga tidak menimbulkan polemik seperti impor beras, termasuk mengurangi konflik agraria, perampasan tanah petani dan masyarakat adat.

BUMN bisa melibatkan kelompok tani hingga petani milenial yang tersebar di seluruh nusantara. BUMN juga dapat menggandeng pemerintah daerah untuk mengakselerasi.

Baca Juga: Dua Pelaku Terduga Teroris di Condet Jaktim Diringkus Polisi, Begini Kronologinya

"Lahan milik BUMN yang tidak produktif, menjadi solusi, di tengah kegelisahan rakyat dan pemerintah di atas bayang-bayang utang luar negeri," jelasnya.

Jika BUMN tidak bergerak untuk ikut mencari alternatif, sambung Azis, dipastikan tahun 2021 akan terjadi lonjakan stimulus yang lagi-lagi membebani APBN.

Faktanya dari tahun 2020 ke 2021 beban APBN melonjak Rp295,4 trilun dari pagu PEN yang pertama kali disampaikan pemerintah diawal tahun 2021 sebesar Rp403,9 triliun.

"Angkanya naik 20,63 persen dari realisasi anggaran PEN tahun lalu sebesar Rp579,8 triliun. Kita tentu berharap langkah pemulihan dengan maksimalkan lahan tidur milik BUMN jadi solusi," terangnya.  

Azis berpendapat, pemanfaatan lahan tidur milik BUMN juga bagian dari upaya menjaga produksi melalui ketersediaan benih unggul, pupuk, dan alsintan agar terjaga baik.

Baca Juga: Jangan Khawatir! TNI-POLRI Bakal Lakukan Ini di Lokasi Sekitar Kebakaran Kilang Minyak Balongan Indramayu

"Insentif bagi petani yang diterbitkan selama masa pandemi, diharapkan menjaga semangat untuk bertani. Perluasan areal pertanian tidak membuat kekhawatiran, sehingga intervensi BUMN sangat dibutuhkan," tandasnya.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x