MEDIA PAKUAN - Harga sayur mayur di tingkat petani di Kabupaten Sukabumi berada di posisi terendah.
Sudah dua tahun dimasa pandemi wabah Covid-19 ini, mereka mengaku merugi. Mereka mengaku kerugian bukan disebabkan cuaca.
Tapi daya beli masyarakat seiring corona anjlok sehingga menyulitkan para petani untuk menjualnya.
Akibatnya stok sayur mayur melimpah ruah tidak terjual. Akhirnya, petani gigit jari merugi akibat hasil produksinya tidak terjual.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Seorang Penagih Hutang pada Malam Takbiran di Sukabumi Terancam Hukuman Mati
Para petani mengaku penjualan dari mulai tingkat petani hingga ke tangan konsumen mengalami penyusutan mencapai 50%.
Hal tersebut diungkapkan petani sayur mayur petani di Selabintana, Kecamatan Sukabumi, Maya.
Maya mengatakan sebelum adanya sampar virus corona dalam sehari biasanya dia mengirim wortel ke Pasar Pelita Sukabumi hingga 40 karung.
Baca Juga: Tanggapi Palestina Digempur Israel, Politikus Demokrat Sebut Jokowi Lembek dan Tak Tegas