Belum Genap 2 Bulan, 5 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Kekeringan, Ribuan KK Kesulitan Dapatkan Air Bersih

11 Agustus 2023, 17:47 WIB
Petugas PMI Sukabumi tengah mendistribusikan air bersih kepada warga /Ahmad Rayadie/

MEDIA PAKUAN - Kekeringan di Kabupaten Sukabumi semakin meluas. Belum genap 2 bulan warga menjerit kini  kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Hanya kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih terhitung di Juli hingga pertengahan Agustus 2023 inu

Dari data yang diperoleh di Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi, telah menyebabkan warga di 5 kecamatan terpapar kekeringan.

Baca Juga: Link Live Streaming Philipina VS Thailand pada Laga Kedua SEA VLeague 2023 di Putaran Kedua :Sekarang

Hingga awal  Agustus 2023, sebanyak 1000 Kepala Keluarga atau sekitar 3000 jiwa terpapar kekeringan.

Kekeringan tidak hanya menimpa ratusan warga di Kecamatan Jampangtengah. Tapi telah menimpa warga di kecamatan Gegerbitung, Cicurug, Cisaat dan Kecamatan Gunungguruh.

Sementara jumlah warga yang sulit memperoleh air bersih terbanyak di Desa, Gunungguruh,  Kecamatan Gunungguruh mencapai 631 KK atau 1866 jiwa.

Disusul warga di Desa Cijurai  Kecamatan Gegerbitung sebanyak 130 KK atau 395 jiwa.

Baca Juga: Kapolres Sukabumi Kota Ultimatum Pelajar Tidak Keluar Rumah Malam Hari, Dibatasi hingga Pukul 22.00 Wib

Kemudian di Desa Cibatu, Kecamatan  Cikembar sebanyak 32 KK atau 170 jiwa.

Di Desa Sukamanah Kecamatan Gegerbitung sebanyak 178 KK atau 465 jiwa

Kepala Pusat Pengendalian Operasional BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan kesulitan warga mendapatkan air bersih Agustus ini.

"Tidak menutupkemungkinan akan terus bertambah seiring kekeringan akan berakhir hingga September 2023 mendatang"katanya.

Baca Juga: Kelangkaan Pupuk, Ma'ruf Amin Jelaskan Skema Beri Subsidi Pupuk untuk Petani: Metode by Name, by Address

Meskipun lahan pertanian yang mengalaninkekeringan dan terancam gagal panen, kata Daeng Sutisna terjadi di Desa Jampangtengah, Kecamatan Jampangtengah.

"Tapi kami masih terus melakukan pendataan warga dan areal lahan pertanian yang mengalami kekeringan,"katanya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, puncak El Nino akan terjadi sekitar Oktober-November 2023.

Baca Juga: Coba Rasakan Rutin Konsumsi Buah Pepaya, 4 Khasiat Hidup Sehat dan Normal

Dia menambahkan puncak musim kemarau 2023 terjadi sekitar Agustus hingga September.

Dwikorita pun menyarankan masyarakat untuk menghemat penggunaan air karena kondisi ini akan berlangsung hingga Oktober. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler