Dampak Kekeringan Berimbas Krisis Kesehatan di Sukabumi, Ancam Penderita Gula Darah hingga Rawan Diabetes

- 10 Agustus 2023, 16:05 WIB
Warga Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi mengalami kekeringan, PMI menyalurkan 5.000 liter air bersih.
Warga Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi mengalami kekeringan, PMI menyalurkan 5.000 liter air bersih. /Pixabay
 
MEDIA PAKUAN - Kekeringan bukan hanya sekedar masalah lingkungan.
 
Di balik ancaman kurangnya air bagi ekosistem hidup, terdapat risiko serius bagi kesehatan manusia.

Wilayah Sukabumi, yang terpapar potensi kekeringan akibat perubahan iklim dan faktor lingkungan lainnya.
 
Menghadapi ancaman kesehatan yang lebih besar dari yang mungkin kita sadari.

Salah satu dampak yang perlu diperhatikan adalah gangguan keseimbangan gula darah, terutama bagi individu dengan diabetes.
 
Baca Juga: 2 Resep Bikin Cemilan Kue Kembang Goyang Santan dan Wijen

Kekeringan dan Kesehatan: Perspektif Gangguan Keseimbangan Gula Darah

Saat kekeringan melanda, pasokan air bersih berkurang dan banyak orang mungkin tidak sadar akan dampaknya pada kesehatan mereka.

Salah satu efek yang sering diabaikan adalah potensi gangguan keseimbangan gula darah.

Bagi individu dengan diabetes, hal ini bisa menjadi ancaman serius.
 
Baca Juga: Jarang Diketahui, 2 Cara Masak Kangkung yang Nikmat Tanpa Minyak, Berikut Resepnya

Kaitan antara Dehidrasi dan Gula Darah

Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Ini dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk gula darah.

Bagi individu dengan diabetes, keseimbangan gula darah sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Namun, kekurangan cairan dapat mengganggu mekanisme pengaturan gula darah di dalam tubuh.

Ancaman bagi Penderita Diabetes
 
Baca Juga: Menembus Wilayah Barat Daya Missouri Resmi Bergabung dengan Amerika Serikat 10 Agustus

Bagi penderita diabetes, kekeringan dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk:

1. Perubahan Kadar Gula Darah: Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Ini bisa menjadi risiko serius bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, karena tubuh mereka mungkin tidak mampu mengatur gula darah dengan efektif.

2. Komplikasi Kesehatan: Kadar gula darah yang tinggi akibat dehidrasi dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung, gangguan saraf, dan masalah mata.

3. Ketoasidosis Diabetik: Penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami ketoasidosis diabetik, kondisi serius yang terjadi ketika tubuh menghasilkan keton dalam jumlah besar karena kekurangan insulin dan dehidrasi.
 
Baca Juga: Kebakaran Hebat, Hutan di Hawai Amerika Serikat Ludes jadi Arang: 6 Tewas dan Puluhan Luka Bakar

Tindakan Pencegahan dan Perlindungan di Sukabumi

Dalam menghadapi ancaman kesehatan seperti gangguan keseimbangan gula darah akibat dehidrasi, peran pencegahan dan perlindungan sangatlah penting:

1. Meningkatkan Kesadaran: Masyarakat di Sukabumi harus menyadari risiko dehidrasi dan gangguan keseimbangan gula darah, terutama bagi mereka yang menderita diabetes.

2. Hidrasi yang Cukup: Penting bagi semua orang, terutama penderita diabetes, untuk memastikan asupan air yang cukup selama periode kekeringan.
 
Baca Juga: Mengaku Sebagai Wartawan Polisi Sita 5.590 Butir Obat Terlarang, 10 Pelaku Diamankan

3. Peran Aqua: Air minum dalam kemasan (Aqua) dapat menjadi solusi praktis untuk memastikan asupan cairan yang aman dan bersih bagi masyarakat di tengah krisis kekeringan.

4. Konsultasi Medis: Penderita diabetes perlu lebih berhati-hati selama kekeringan. Berkonsultasilah dengan profesional medis untuk mengatur pengaturan gula darah dan rencana hidrasi yang sesuai.

Dalam menghadapi ancaman kesehatan akibat kekeringan, pemahaman dan tindakan yang tepat sangat penting.
 
Baca Juga: Rujak Cuka Buah-Buahan: Resep Segar dan Lezat untuk Siang yang Ceria

Dengan peningkatan kesadaran, upaya pencegahan, dan peran Aqua sebagai solusi hidrasi, masyarakat Sukabumi dapat menjaga kesehatan mereka dalam menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks ini.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x