Bukit Algoritma Silicon Valley Indonesia Bakal Dibangun di Sukabumi

8 April 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi Kawasan Industri /

MEDIA PAKUAN-Kawasan industri raksasa yag digadang menjadi 'silicon valley' Indonesia dibangun di Kabupaten Sukabumi. 

Tahap awal pembangunannya disinyalir mencapai total 1 miliar euro atau setara dengan  Rp18 triliun. Pengerjaannya ditargetkan selesai selama tiga tahun.

Saat ini PT Persero Amarta Karya (Amka)  sudah menandatangani kontrak rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut. 

Baca Juga: Lagi! Satu Pasien Positif Corona di Kota Sukabumi Meninggal Dunia, Kamis 8 April

Nantinya AMKA akan menjadi mitra infrastruktur dalam pengerjaan proyek raksasa tersebut.

Dengan nama 'Bukit Algoritma' mega proyek ini berdiri di atas lahan seluas 888 hektare yang terhampar dari Kecamatan Cikidang hingga Cibadak, Kabupaten Sukabumi. 

"Pengembangan KEK Sukabumi diharapkan mampu meningkatkan infrastruktur pertumbuhan yang tangguh berkelanjutan dan mewujudkan pembangunan SDM berbasis iptek yang merupakan salah satu alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (PEN)," ujar Direktur Utama AMKA Nikolas Agung dalam ketenangan tulis, Kamis 8 April 2021.

Ke depannya Bukit Algoritma akan dijadikan sebagai pengembangan industri 4.0 dan pengembangan teknologi, pusat riset dan development, peningkatan pendidikan, hingga menjadi sektor pariwisata. 

Baca Juga: Ngaku dari BNN, Pria di Kabupaten Sukabumi Todongkan Senjata ke Warga

"Kawasan ini akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misal kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan," kata ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko.

Selasin itu Bukit Algoritma juga digadang menjadi lokasi strategis lantaran akan adanya akses pendukung seperti Tol Bocimi, Rel Kereta Double Track, Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, hingga Palabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR)  dan Perdagangan Palabuhanratu.(Manaf Muhammad)

Editor: Hanif Nasution

Tags

Terkini

Terpopuler