BMKG Himbau Warga Waspada Hujan Picu Bencana Hidrometeorologi: Titik Merah Banjir, Longsor dan Banjir Bandang

- 17 Juli 2022, 06:31 WIB
Warga mencari barang dan perabotan yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang terendam banjir bandang Sungai Cimanuk di Garut, Jawa Barat, Sabtu, 16 Juli 2022
Warga mencari barang dan perabotan yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang terendam banjir bandang Sungai Cimanuk di Garut, Jawa Barat, Sabtu, 16 Juli 2022 /Antara Foto/Novrian Arbi/

MEDIA PAKUAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan kedepan.

Guyuran hujan akan terjadi Sabtu hingga Sabtu mendatang 16-23 Juli 2022 meskipun telah memasuki musim kemarau.

Baca Juga: Terungkap, Banjir Meredam Ribuan Rumah Warga di 8 Kecamatan di Garut Dipicu Sungai Meluap: Sungai Mana Saja?

Menurut BMKG  disebabkan oleh masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

Diantaranya, yaitu fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.

"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto di Jakarta, Sabtu 17 Juli 2022.

Baca Juga: Garut Bersedih, #PrayForGarut Trending Topic di Twitter akibat Banjir Bandang Melanda

Selain La Nina, kata Guswanto, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.

Guswanto mengatakan skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu; MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.

Baca Juga: Sungai Cimanuk Meluap, Ribuan Warga Garut Kesulitan Pasokan Air Bersih

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," paparnya.

Baca Juga: Potensi Bencana Susulan, Warga di Garut Dihimbau Waspada, Rudi Gunawan: Intensitas Hujan Masih Tinggi

Menurut Guswanto, meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Berikut prediksi potensi Hujan untuk periode sepekan kedepan 16 - 23 Juli 2022

Hujan Sedang- Lebat, masih dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut :

Baca Juga: Darurat Bencana, 8 Kecamatan di Garut Terendam Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa, Rudi: Tidak Ada Korban Jiwa


1. Jawa Barat
2. Jawa Tengah
3. Kalimantan Tengah
4. Sulawesi Utara
5. Sulawesi Tengah
6. Maluku Utara
7. Maluku
8. Papua Barat
9. Papua

Hujan Ringan - Sedang  masih dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut :


1. Aceh
2. Jambi
3. Sumatera Selatan
4. Kep. Bangka Belitung
5. Lampung
6. Banten
7. DKI Jakarta

Baca Juga: Viral! Sapi Kurban di Garut Terperosok ke Dalam Sumur Sebelum Kurban Idul Adha: Disdamkar Dikerahkan


8. DI Yogyakarta
9. Jawa Timur
10. Kalimantan Barat
11. Kalimantan Utara
12. Kalimantan Timur
13. Kalimantan Selatan
14. Gorontalo
15. Sulawesi Barat
16. Sulawesi Tenggara
17. Sulawesi Selatan

Sementara itu untuk wilayah Jabodetabek masih perlu diwaspadai potensi hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah barat, timur, dan selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Guswanto juga menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang.

Baca Juga: Buruan Daftar! Pendaftaran Bintara Akpol 2022 Terbaru Sudah Dibuka, Minimal Usia 16 Tahun

Terkait musim kemarau, Guswanto pun mewanti-wanti agar masyarakat waspada terhadap dampak kekeringan.

"Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama," pungkasnya.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: infoBMKG @InfoHumasBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x