Misteri Berdarah! Cium Banyak Kejanggalan dalam Tewasnya Brigadir J: Mahfud MD Enggan Berdiam Diri

- 13 Juli 2022, 20:28 WIB
Menko Polhukam, Mafud MD
Menko Polhukam, Mafud MD /PMJ News/Kemenko Polhukam
 
 
MEDIA PAKUAN - Peristiwa berdarah di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambi pada Jumat, 8 Juli 2022 masih menjadi misteri tentang kebenarannya.
 
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mafud MD pun turun tangan dalam pengusutan kasus tewasnya Brigadir J yang ditembak oleh Bharada E itu.
 
 
Mahfud MD merasa ada banyak kejanggalan dalam peristiwa baku tembak itu hingga berujung pada tewasnya satu orang anggota Polri.
 
"Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul pada penganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setuap rantai peristiwanya," ungkap Mahfud MD.
 
 
Kasus yang saat ini sedang bergulir penyelidikannya, menurut Mahfud MD dapat menjadikan kredibilitas institusi kepolisian dan Pemerintah berada di ujung tanduk.
 
"Dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif tinggi dari publik, sesuai dengan hasil berbagai lembaga survei," katanya, Rabu 13 Juli 2022.
 
 
Mahfud MD yang bertugas sebagai Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tidak bisa berdiam diri dalam penanganan kasus ini.
 
Kapolri Listyo Sigit Prabowo meminta bantuan Kompolnas hingga Komnas HAM untuk terlibat dalam investigasi peristiwa langka tersebut.
 
"Sebagai ketua Kompolnas, saya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang," ungkapnya.
 
 
Di sisi lain, Mahfud MD mengapresiasi langkah yang diambil Kapolri untuk membentuk tim khusus investigasi tewasnya Brigadir J.
 
"Kemenko Polhukam akan mengawalnya. Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM gina mengungkap secara terang kasus ini," tandasnya.
 
 
Baku tembak terjadi antara anggota Polri Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadie J) yang merupakan ajudan istri dari Kadiv Propam Polri dengan Bharada E sebagai pengawal Kadiv Propam.
 
Dugaan sementara, peristiwa tersebut dipicu oleh pelecehan dan penodongan senjata api dari Brigadir J kepada istri Kadiv Propam Polri, Putri Ferdy Sambo
 
 
 
 
Kemudian dual baku tembak terjadi hingga berakhir dengan tewasnya Brigadir J oleh Bharada E.
 
Hingga kini belum terungkap kebenaran dari peristiwa berdarah tersebut. Kapolri hingga Kompolnas terjun memantau perkembangan pengungkapan kasus itu.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x