Dokrin! BNPT Siap Bimbing Mantan Murid Sekolah Terafiliasi Khilafatul Muslimin: Puluhan Sekolah dan Pontren

- 20 Juni 2022, 19:07 WIB
BNPT mengupayakan program konseling yang diberikan khusus bagi eks siswa di sekolah-sekolah Khilafatul Muslimin.
BNPT mengupayakan program konseling yang diberikan khusus bagi eks siswa di sekolah-sekolah Khilafatul Muslimin. /Pikiran-Rakyat.com/Muhammad Rizky Pradila/
 
MEDIA PAKUAN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT siap memberi bimbingan bagi pelajar. Terutama yang pernah bersekolah di satuan pendidikan yang terafiliasi dengan kelompok Khilafatul Muslimin.
 
Penyuluhan bimbingan konseling akan diberikan oleh pihak BNPT bagi anak anak. Dikonsetrasikan yang telah mendapat doktrin di sekolah maupun pondok pesantren Khilafatul Muslimin.
 
Seperti diketahui Polda metro jaya telah mengungkap puluhan sekolah dan lembaga pendidikan yang terikat dengan Khilafatul Muslimin.
 
 
"Kita melakukan upaya semacam konseling untuk anak-anak setelah lembaganya ditutup. Jadi konsep ini yang kita tawarkan, bekerja sama dengan pemerintahan daerah, Forkompimda, sehingga mereka mendapatkan informasi yang objektif, edukatif," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat konfrensi pers di Jakarta, Senin, 20 Juni 2022.
 
Namun Rafli Amar mengatakan pihaknya masih mendapat jumlah anak didik Khilafatul Muslimin yang ada di daerah.
 
"Tentu kami mengoordinasikan berkaitan dengan anak-anak didik di sejumlah kabupaten/kota, jadi masih berjalan," ungkapnya.
 
 
"Kita sudah bekerja beberapa hari ini untuk mendata secara pasti apakah ada yang berasal dari kota lain atau mereka berasal dari tempat lembaga pendidikan itu ada, dan pendataan sedang dilakukan," pungkasnya.
 
Dari temuan Polda Metro Jaya, sedikitnya ada 25 pondok pesantren bernama Ukhwah Islamiyah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.
 
Puluhan pondok pesantren itu tersebar di berbagai provinsi mulai dari Aceh hingga Papua Barat.
 
 
"Faktanya bahwa hingga saat ini Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyah yang setara dengan satuan unit pendidikan yang didirikan, (jumlahnya) telah mencapai 25, tersebar di beberapa provinsi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi beberapa waktu lalu.
 
Pesantren yang disebutnya ada di Aceh, Padang, Bengkulu, Lampung, Bekasi, Sukabumi. Tak hanya itu, mereka juga membangun di Karawang, Wonogiri, Mojokerto, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, NTB, dan Papua Barat.
 
 
"Selain itu, ada juga beberapa satuan unit penyelenggara pendidikan berbasis pondokan yang sebenarnya terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin, namun menggunakan nama berbeda," ucapnya.
 
Dari hasil penyelidikannya, pesantren itu menanamkan pemahaman yang bertentangan dengan ideologi negara serta membentuk kader kader Khilafatul Muslimin yang baru.
 
Seperti diketahui Khilafatul Muslimin telah dinyatakan sebagai kelompok terlarang. Sejauh ini pihak kepolisian telah menangkap enam orang petinggi ormas tersebut.
 
 
Salah satu di antaranya adalah pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Hasan Baraja.
 
Dari penangkapan itu, didapati sejumlah barang bukti berupa dokumen yang memuat ajaran pemahaman khilafah serta uang tunai senilai miliaran rupiah yang diduga sebagai biaya operasional penunjang kelompok tersebut.
 
Keenam anggota Khilafatul Muslimin telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 59 Ayat (4) dan Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
 
 
Kemudian, Pasal 14 Ayat (1) dan (2), dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman pidana penjara 5 tahun dan maksimal 20 tahun.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah